Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2021

Lain Dulu, Lain Sekarang

Cerita Ini Hanya Fiktip & Bualan Belaka, Terinspirasi Dari Para Juragan Tanah Betawi. Senja datang menjelma, Babeh Herman nampak tersenyum riang, Karena selepas sholat ashar ia selalu menyempatkan diri untuk pergi ketaman yang berada disebuah perumahan elite, Perumahan yang hanya berjarak 1km dari rumahnya yang sekarang ia tempati. Meski ia sadar apa yang ia kerjakan ditaman perumahan elite itu hanya untuk duduk melamun menikmati suasana sore akan tetapi bagi Babeh Herman semua itu punya banyak kenangan yang berarti bagi dirinya serta masa lalunya. Meski terkadang untuk menuju ketaman disebuah perumahan elite tersebut dirinya sering berdebat dengan sang istri tetapi bagi Babeh Herman semua itu hanya hal biasa yang tak perlu ia risaukan. Yang istripun bukan tanpa alasan memarahinya, Karena terkadang Babeh Herman sering ketiduran ditaman perumahan elite tersebut hingga malam harinya baru ia bisa pulang setelah dijemput oleh sang istri serta anaknya. Bahkan Babe Herman seri

Cerbung : Kuhormati Keputusanmu Episode 2

Sebuah kisah nyata yang sebagian telah dirubah kejadiannya. Cerita By : AJ Hara, Ferra H, Vina A. Edit By : Satria. CERBUNG : Kuhormati Keputusanmu Episode 2 Hari demi hari masalah yang ada dipikiran Hermansyah berlangsung normal kembali dalam kehidupan rumah tangganya, Reyne sang istri hafal betul suaminya tidak pernah bohong, 20 tahun waktu cukup untuk mengenal suaminya. Hermansyah cenderung manusia yang rutin. Pulang kantor mandi dan bersiap ke masjid, Pulang dari masjid seringnya mengaji di rumah sampai Isya, Pulang dari masjid sholat Isya dilanjutkan makan malam yang penuh kehangatan. Reyne selalu menemukan cinta di mata suaminya setiap saat dia memandangnya, setiap hari, Setiap saat dia menemukan itu di sana. Hermansyah manusia jujur seperti yang senantiasa diajarkan ayahnya dulu. Kejujuran di atas segalanya, Tuhan menempatkan orang jujur selalu di dekatnya karena kejujuran adalah kebaikan yang paling tinggi, Demikian selalu wejangan ayahnya, almarhum Hermaw