Halloo! Brobot, Eehh salah para blogger maksudku.🤣 🤣 Yaa masih dalam nuansa kenangan, Kali ini saya akan mengulas kenangan tentang mainan. Selagi masih kanak-kanak apapun mainannya tentu sangat saya sukai, Bahkan demi sebuah mainan terkadang saya rela menabung dan tidak jajan agar dapat membeli mainan tersebut. Dan kali ini saya akan bercerita tentang masa kecil saya kala mencuri mainan.😳😳 Seperti apa berikut kisah dibawah ini.😊
Kala bulan Ramadhan tiba sebagai anak yang masih bersekolah SD saat itu saya merasa senang. Karena jika bulan Ramadhan telah usai pastinya akan ada hari kemenangan yaitu hari raya Idulfitri, Atau lebih dikenal dengan hari lebaran. Karena bagi saya dulu jika hari lebaran telah tiba tentunya akan banyak yang mengasih uang kepada saya, Baik uang dari orang tua maupun dari saudara saya, Serta nenek, Kakek dan tante saya.
Hari itu puasa sudah hampir seminggu, Setelah pulang sekolah sayapun lebih sering bermain diluar rumah dengan alasan agar magrib cepat tiba dan saya bisa makan dan minum sepuasnya. Dan selama puasa itu terus berjalan saya dan teman-teman sebaya lebih sering menghabiskan waktu dengan main didekat sungai agar tidak gegerahan dan kepanasan. Sampai pada akhirnya saya dan teman-teman berenang renang ria hingga berjam-jam. Selain berenang saya dan teman-teman pun memainkan petasan dan tembak-tembakan, Jika yang kala harus nyembur kesungai, Hingga tanpa sadar kami sering meminum air sungai yang tertelan tanpa sengaja. Namun bagi anak seumuran saya kala itu meminum air disungai jika tak sengaja puasa tetap syah.🤣 🤣
Kala bulan Ramadhan tiba sebagai anak yang masih bersekolah SD saat itu saya merasa senang. Karena jika bulan Ramadhan telah usai pastinya akan ada hari kemenangan yaitu hari raya Idulfitri, Atau lebih dikenal dengan hari lebaran. Karena bagi saya dulu jika hari lebaran telah tiba tentunya akan banyak yang mengasih uang kepada saya, Baik uang dari orang tua maupun dari saudara saya, Serta nenek, Kakek dan tante saya.
Hari itu puasa sudah hampir seminggu, Setelah pulang sekolah sayapun lebih sering bermain diluar rumah dengan alasan agar magrib cepat tiba dan saya bisa makan dan minum sepuasnya. Dan selama puasa itu terus berjalan saya dan teman-teman sebaya lebih sering menghabiskan waktu dengan main didekat sungai agar tidak gegerahan dan kepanasan. Sampai pada akhirnya saya dan teman-teman berenang renang ria hingga berjam-jam. Selain berenang saya dan teman-teman pun memainkan petasan dan tembak-tembakan, Jika yang kala harus nyembur kesungai, Hingga tanpa sadar kami sering meminum air sungai yang tertelan tanpa sengaja. Namun bagi anak seumuran saya kala itu meminum air disungai jika tak sengaja puasa tetap syah.🤣 🤣
Dan setelah sore menjelang kamipun mulai meninggalkan sungai tetapi tidak pulang, Melainkan ngabuburit sore sambil menunggu adzan magrib yang hanya tinggal beberapa jam saja. Kamipun menelusuri sebuah pertokoan yang banyak menjual mainan. Dan sampai ditempat itu saya dan teman-teman langsung berkhayal jika lebaran nanti akan membeli mainan yang kami sukai. Meski pada kenyataannya itu belum tentu benar tetapi kami tetap percaya diri bahwa setelah lebaran nanti akan membeli mainan tersebut. Begitu seru kami serentak kepada pemilik toko yang menjual mainan. Sampai akhirnya setelah kami puas memandangi mainan tersebut kamipun akhirnya pulang menuju rumah masing-masing.
Akhirnya hari lebaran yang dinanti-nantipun tiba, Meski lebaran masih beberapa lari lagi saya dan teman-temanpun sering mengunjungi toko mainan yang sebelumnya pernah kami datangi. Sayapun membeli mainan tersebut, Begitupun teman-teman saya meski tidak semuanya tetapi mereka masih bisa meminjam kepada teman saya lainnya atau kepada saya sendiri. Selain mainan kamipun membeli petasan dan kembang api agar suasana lebaran nanti semakin meriah. Hingga hari lebaranpun tiba kamipun selalu berkumpul hanya untuk menikmati mainan-mainan yang telah kami miliki masing-masing. Seperti tak pernah puas meski sudah membeli mainan yang diinginkan kami tetap selalu mengunjungi toko mainan tersebut untuk melihat-lihat kembali mainan yang terbaru.
Bahkan setelah lewat lebaran beberapa hari penjual mainanpun kian banyak ditempat kami sehingga kami selalu tergoda ingin membeli mainan kembali meski uang dari orang tua sudah sangat menipis. Hingga kala kami semua tertarik ingin membeli mainan tembak-tembakan kamipun hanya bisa gigit jari karena harga mainan tersebut cukup mahal dengan harga kisaran 10 ribu rupiah. Nominal uang segitu sewaktu saya kecil besar. Untuk sekarang setara dengan 100 ribu rupiah. Sampai pada akhirnya teman saya yang mempunyai ide gila menganjak saya dan teman lainnya untuk mencuri mainan tersebut. Meski ada rasa bimbang dan takut karena hampir semua teman pada setuju akhirnya sayapun ikut menyetujui ide gila teman saya tersebut.
Keesokan harinya rencana yang sudah kami sepakati kami jalani bersama-sama. Untuk star awal teman saya yang berbadan besarlah yang pertama mencuri mainan tersebut kami pun hanya ikut membantunya melancarkan aksinya, Setelah sukses melakukan pencurian kamipun langsung meninggalkan toko mainan tersebut. Dan hari berikutnya teman saya yang lainnya pun melakukan hal yang sama. Meski berbeda toko tetapi kami tetap saling membantu melancarkan aksinya kembali. Sampai akhirnya pada hari ketiga sayalah yang melakukan aksi pencurian tersebut dan berhasil. Dan begitu seterusnya sampai pada akhirnya teman saya yang terakhir. Semua berjalan mulus. Meski berbeda warna tetapi mainan tembak-tembakan yang kami incar tetap sama bentuk dan mereknya. Kamipun bersorak riang gembira tanpa pernah memperdulikan toko yang kami curi mainannya. Bahkan sampai orang tua kami bertanya dapat mainan dari mana. Kami menjawab beli dari hasil uang tabungan masing-masing dan kompak untuk membeli mainan yang sama.
Akhirnya hari-hari saya penuh dengan keceriahan meski mainan yang kami dapatkan dari hasil mencuri. Dan kamipun sepakat kembali bermain tembak-tembahkan disungai tempat dulu kami berenang kala menunggu waktu berbuka puasa. Permainanpun kami buat semakin seru selain bermain perang-perangan kami juga bermain petasan agar permainan layaknya sebuah pertempuran sengit. Bahkan ada teman saya yang membawa petasan besar untuk dijadikan sebuah bom atom. Petasan itu kami kubur didalam tanah agar mempunyai daya ledak besar, Sumbu sulutnya pun dibuat lebih panjang, Sampai pada akhirnya petasan kecil yang kami miliki semuanya habis petasan besar yang kami sulut sumbunya pun belum juga meledak. Akhirnya kami sepakat menghampiri petasan yang terkubur dalam tanah tersebut untuk mengecek penyebab petasan itu tidak berbunyi. Sumbu petasan itupun kami sulut kembali tetapi tetap tidak berbunyi. Akhirnya kamipun beramai-ramai menggali tanah tersebut untuk memindahkan petasan dan menguburnya ditempat yang berbeda tetapi belum sempat kami menggali untuk memindahkan petasan tersebut ternyata sial menimpa kami semua, Petasan itupun mendadak meledak dengan dasyatnya.
Duuuuuaaaaaarrrrrr!!!!...
Serpihan tanah campur batu-batu kerikil tempat kami mengubur petasan tersebut muncrat bermentalan mengenai tubuh kami semua dan sakitnya itu begitu luar biasa, Bahkan ada sebagian batu yang mengenai kepala saya akhirnya kami semua menangis kojor tanpa memperdulikan senjata mainan kami. Sebagian orang menertawakan kami, Sebagian lagi menolong kami beruntung ledahkan itu tidak mengenai wajah kami. Tetapi serpihan tanah campur batu kerikil itu cukup membuat kami terluka lebam yang menyebabkan bengkak yang luar biasa. Sehingga kami semua akhirnya dibawah ke Klinik terdekat untuk mendapatkan pengobatan.
Sejak kejadian itu seperti kapok kami semua jarang berkumpul kembali atau keluar rumah hingga seminggu telah berlalu kamipun baru tersadar bahwa mainan tembak-tembakan kami masih tertinggal disungai tempat kami bermain. Tetapi setelah kami datangi kesungai tersebut mainan itu telah lenyap entah kemana dan siapa yang mencurinya. Seperti mendapat kualat yang luar biasa kamipun tersadar mungkin ini buah hasil dari mencuri. Meski pencurian yang kami lakukan tidak ada yang mengetahuinya tetapi tetap saja semua ada balasannya.
Yaa itulah sebuah kisah kenangan masa kecil saya kala mencuri mainan. Meski yang kami lakukan adalah hal negatif namun semua itu punya kesan mendalam bagi saya karena mainan yang saya curi dengan teman-teman saya akhirnya hilang kembali dan tak termiliki secara utuh. Naah sampai disini siapa kawan blogger yang punya kenangan masa kecil mencuri mainan, Berarti kita senasib.🤣 🤣 🤣 🤣 Jika mau boleh dong berbagi komentar dibawah ini dengan saya.
Akhirnya hari lebaran yang dinanti-nantipun tiba, Meski lebaran masih beberapa lari lagi saya dan teman-temanpun sering mengunjungi toko mainan yang sebelumnya pernah kami datangi. Sayapun membeli mainan tersebut, Begitupun teman-teman saya meski tidak semuanya tetapi mereka masih bisa meminjam kepada teman saya lainnya atau kepada saya sendiri. Selain mainan kamipun membeli petasan dan kembang api agar suasana lebaran nanti semakin meriah. Hingga hari lebaranpun tiba kamipun selalu berkumpul hanya untuk menikmati mainan-mainan yang telah kami miliki masing-masing. Seperti tak pernah puas meski sudah membeli mainan yang diinginkan kami tetap selalu mengunjungi toko mainan tersebut untuk melihat-lihat kembali mainan yang terbaru.
Bahkan setelah lewat lebaran beberapa hari penjual mainanpun kian banyak ditempat kami sehingga kami selalu tergoda ingin membeli mainan kembali meski uang dari orang tua sudah sangat menipis. Hingga kala kami semua tertarik ingin membeli mainan tembak-tembakan kamipun hanya bisa gigit jari karena harga mainan tersebut cukup mahal dengan harga kisaran 10 ribu rupiah. Nominal uang segitu sewaktu saya kecil besar. Untuk sekarang setara dengan 100 ribu rupiah. Sampai pada akhirnya teman saya yang mempunyai ide gila menganjak saya dan teman lainnya untuk mencuri mainan tersebut. Meski ada rasa bimbang dan takut karena hampir semua teman pada setuju akhirnya sayapun ikut menyetujui ide gila teman saya tersebut.
Keesokan harinya rencana yang sudah kami sepakati kami jalani bersama-sama. Untuk star awal teman saya yang berbadan besarlah yang pertama mencuri mainan tersebut kami pun hanya ikut membantunya melancarkan aksinya, Setelah sukses melakukan pencurian kamipun langsung meninggalkan toko mainan tersebut. Dan hari berikutnya teman saya yang lainnya pun melakukan hal yang sama. Meski berbeda toko tetapi kami tetap saling membantu melancarkan aksinya kembali. Sampai akhirnya pada hari ketiga sayalah yang melakukan aksi pencurian tersebut dan berhasil. Dan begitu seterusnya sampai pada akhirnya teman saya yang terakhir. Semua berjalan mulus. Meski berbeda warna tetapi mainan tembak-tembakan yang kami incar tetap sama bentuk dan mereknya. Kamipun bersorak riang gembira tanpa pernah memperdulikan toko yang kami curi mainannya. Bahkan sampai orang tua kami bertanya dapat mainan dari mana. Kami menjawab beli dari hasil uang tabungan masing-masing dan kompak untuk membeli mainan yang sama.
Akhirnya hari-hari saya penuh dengan keceriahan meski mainan yang kami dapatkan dari hasil mencuri. Dan kamipun sepakat kembali bermain tembak-tembahkan disungai tempat dulu kami berenang kala menunggu waktu berbuka puasa. Permainanpun kami buat semakin seru selain bermain perang-perangan kami juga bermain petasan agar permainan layaknya sebuah pertempuran sengit. Bahkan ada teman saya yang membawa petasan besar untuk dijadikan sebuah bom atom. Petasan itu kami kubur didalam tanah agar mempunyai daya ledak besar, Sumbu sulutnya pun dibuat lebih panjang, Sampai pada akhirnya petasan kecil yang kami miliki semuanya habis petasan besar yang kami sulut sumbunya pun belum juga meledak. Akhirnya kami sepakat menghampiri petasan yang terkubur dalam tanah tersebut untuk mengecek penyebab petasan itu tidak berbunyi. Sumbu petasan itupun kami sulut kembali tetapi tetap tidak berbunyi. Akhirnya kamipun beramai-ramai menggali tanah tersebut untuk memindahkan petasan dan menguburnya ditempat yang berbeda tetapi belum sempat kami menggali untuk memindahkan petasan tersebut ternyata sial menimpa kami semua, Petasan itupun mendadak meledak dengan dasyatnya.
Duuuuuaaaaaarrrrrr!!!!...
Serpihan tanah campur batu-batu kerikil tempat kami mengubur petasan tersebut muncrat bermentalan mengenai tubuh kami semua dan sakitnya itu begitu luar biasa, Bahkan ada sebagian batu yang mengenai kepala saya akhirnya kami semua menangis kojor tanpa memperdulikan senjata mainan kami. Sebagian orang menertawakan kami, Sebagian lagi menolong kami beruntung ledahkan itu tidak mengenai wajah kami. Tetapi serpihan tanah campur batu kerikil itu cukup membuat kami terluka lebam yang menyebabkan bengkak yang luar biasa. Sehingga kami semua akhirnya dibawah ke Klinik terdekat untuk mendapatkan pengobatan.
Sejak kejadian itu seperti kapok kami semua jarang berkumpul kembali atau keluar rumah hingga seminggu telah berlalu kamipun baru tersadar bahwa mainan tembak-tembakan kami masih tertinggal disungai tempat kami bermain. Tetapi setelah kami datangi kesungai tersebut mainan itu telah lenyap entah kemana dan siapa yang mencurinya. Seperti mendapat kualat yang luar biasa kamipun tersadar mungkin ini buah hasil dari mencuri. Meski pencurian yang kami lakukan tidak ada yang mengetahuinya tetapi tetap saja semua ada balasannya.
Yaa itulah sebuah kisah kenangan masa kecil saya kala mencuri mainan. Meski yang kami lakukan adalah hal negatif namun semua itu punya kesan mendalam bagi saya karena mainan yang saya curi dengan teman-teman saya akhirnya hilang kembali dan tak termiliki secara utuh. Naah sampai disini siapa kawan blogger yang punya kenangan masa kecil mencuri mainan, Berarti kita senasib.🤣 🤣 🤣 🤣 Jika mau boleh dong berbagi komentar dibawah ini dengan saya.
bwahahhahaha iseng amat sih kang satria pas kecilnya...itu petasan ditimbun dalem tanah mau bikin ala ala bom atom, setelah meledak dwaaarrr baru deh pada bengkak lebam, untung ga kena wajah ya kang...
ReplyDeletenagis kojor, bahasa betawikah?
btw kocak juga nih, nelen air sungai, lanjut puasanya lempeng aja ya hahahhahah
kalau pas si mbul kecil bukan nyolong mainan kang sat..tapi buah buahan di tanah pertanian.
aku dan teman temanku tiap hari safari gitu, sepedaan sampai jauh. kalau ga dus-dusan (mandi bebek di sungai atau irigasi), ya nemplok di sawah teman yang lagi panen semangka atau timun...yaudah deh di situ panen raya, bahkan sampai dibawain pulang masing masing 2 glundungan semangka..kalau ga timunnya sekresek. Ada pula yang kami makan di tempat. Kalau yang di tanah pertanian kan ceritanya di sana ada kebun pepaya jinggo kang, yang manis dan orens banget...eh kami ambilin deh tuh...bahkan kalau nemu yang mengkal dirujak ntar dikombinasiin ama jambu wer yang kecil kecil merah itu...
kalau ga nyabutin bengkoang kang.Bengkoang nama lainnya besusu. Di samping rumah pekarangan temen kan ditanemin bengkoang...yauda deh pesta kami tuh sambil bakar bakar singkong pula. Kalau ga panjatan pohon jambu kluthuk atau jambu biji wkwkkw
Iyaa mbul untung nggak kena wajah yaa ... Anehnya tuh petasan nggak meledak2 ...Padahal sumbunya nyala.😊😊
DeleteEehh pas didekitin malakh meledak sendiri..🤣🤣 Suueee banget kan mainan gw jadi hilang gara2 petasan.
Yee betul mbul bahasa Betawi..😊😊
Iyaa puasa tapi hobinya berendam kaya kuda Nil..🤣🤣🤣
Iyaa kalau cewek pasti buah2han atau nggak main boneka2kaan mbul. Sisanya dirujak deh tuh buah2hannya.😊😊
Kalau kisah buah2han nanti aku posting lagi mbul...Soalnya ngalamin juga nutur buah2han dan kembang karuk sewaktu kecil.🤣🤣🤣
Kayaknya kualat tuh nyuri mainan satu geng makanya petasannya meledak pas didekati.😂
ReplyDeleteWaktu kecil ada juga kejadian kayak gitu kang, jadi ada teman saya yang main petasan agak gede gitu, pas dinyalakan ngga mau meledak, akhirnya di dekati dengan hati hati. Eh pas didekati tetap ngga meledak, karena penasaran dipegang tuh petasan dan 😱😱😱
Tetap ngga meleduk, akhirnya dibuang tuh petasan ke kali.😁
Kaboorrrr 🏃🏃💨
DeleteBeeehaaaa suuueee mungkin juga kali yee kang pada kualat karena ulah semuanya akhirnya kena bom petasan sendiri..🤣🤣🤣🤣
Haaahaaaa petasan ampos kali yang dipakai itu mah..🤣🤣🤣🤣
Suuueee..🤣🤣
Tapi ada kejadian seperti itu kang, jadi di RT sebelah ada anak yang suka main petasan, lalu ada petasan ngga meledak, pas di pegang pake tangan malah meledak, akhirnya katanya jari tangannya ada yang diamputasi.😭
DeleteEh tapi itu juga katanya sih, aku belum pernah lihat langsung. Mungkin orang tua cuma nakutin saja kali ya.😂
Tapi soal petasan jadi ingat hal lucu lainnya. Jadi ceritanya ada petasan ngga meledak, akhirnya aku buang tempat sampah tetangga. Sorenya tetangga sebelah itu bakar sampah. Duaarrr, langsung meledak tuh dan sampah pada muncrat. Aku yang lagi main langsung kabur.🚶🏃💨
Pasti tuh tetangganya langsung semaput..hihihi
Delete
DeleteSemaput kenapa Huuu...Apa karena Diajak mamgkal sama mas Agus yaa Huuu jadi semaput..🤣🤣🤣🤣
Memangnya di Depok sungainya airnya ada yang bening ya? Kalau di Jakarta seumur-umur belum pernah lihat sungai yang airnya bening eh di Jakarta kan ngga ada sungai adanya kali..hihihi
ReplyDeleteLagu pas nih, Mimpi Yang Terbeli lebih pas lagi kalau yang judulnya Gali Gongli, lagu si bocah nakal..hihihi
DeleteJaman gw kecil sungai didepok masih bening Huuuu....Justru sekarang malah sungai pada jarang malah sering jadi banjir dadakan..🤣🤣🤣
Sama Huuu didepok juga sekarang yang ada cuma Kali kotor doang..🤣🤣🤣
Waduuuhhh kalau lagu Gali Gong Li mah buat anak2 malam Huuu..😊😊😊
Pada kering kah sungainya? Atau sungainya pada minggat?
DeleteKan sama, sama-sama anak nakal..hihihi
DeleteNggak ada gorong2 Huuu jadi air sungainya pade mampir kejalanan..🤣🤣🤣🤣
Anak Nakal..😳😳😳🤔🤔🤔🤔
Saya pernah mencuri beras Emak untuk membantu orang tua teman. He he...
ReplyDeleteKirain anak kota ga pernah main kesungai ternyata pernah juga ya, hampir sama berarti masa kecil kita kang, nongkrong disungai 😅
ReplyDeleteTapi aku masa kecil gak tllu suka main petasan soalnya petasan jaman dulu kotor, ada kaya almunium nempel ditangan, terus ditakut2in klo yg nempel itu racun 😅
Klo nemu tukang mainan kasi aja duit 10rb kang buat nebus kesalahan masa kecil 😅
DeleteAdalah Huu...Dijakarta juga sungai banyak...Buktinya kalau hujan Jakarta kebanjiran..🤣🤣🤣
Yang bahaya bubuk mesiunya Huuu... Memang mengandung racuuunnnnn!!..🤣🤣🤣
Sudah lupa orangnye yang mane Huuu..🤣🤣🤣