Belum lama ini saya bertemu dengan sahabat kecil saya, Dan saya dan dia dulu hobi yang namanya mencari biji karet atau buah karet. Dan karna itu pula tulisan ini saya buat seperti apa berikut cerita saya dibawah ini.
Biji karet atau buah karet, Seperti pada gambar diatas tentunya anda sudah pada tahu dong bentuk buah karet yang berwarna hijau tersebut. Tapi jika ada yang belum tahu sedikit akan saya kasih penjelasan.
Buah karet berbentuk bulat, Sepintas seperti 3 buah lingkaran yang menyatu meski tidak sama rata. Karena pada umumnya buah karet berisi 3 biji didalamnya...Meski ada pula yang berjumlah 4 biji atau 5 biji tetapi hal itu agak jarang, Karena pada umumnya buah karet lebih banyak yang berbiji 3.
Bicara soal buah karet saya pribadi punya kenangan dengan buah tersebut. Karena dulu sewaktu saya masih SD ( sekolah dasar ) sering sekali saya membeli biji karet secara cuma-cuma hanya untuk di adu. Caranya sangat sederhana pula, Jika biji karet yang kita punya pecah berarti kita kala dan harus membeli lagi kepada para penjual biji karet yang selalu mangkal setiap hari didepan sekolah saya kala itu.
Dan kenangan saya dengan biji karet kala itu adalah karena biji karetlah saya jadi tahu pohon karet, Dan getah karet bisa diolah menjadi bahan baku pembuat ban mobil, Motor, Sepeda dan lainnya..Karena biji karet pula saya sering dimarahi oleh orang tua karena jika dikasih uang jajan sering saya habiskan hanya untuk membeli biji karet.
Namun meski sering dimarahi saya pribadi tetap tidak perduli karena menurut saya mengadu biji karet hal yang sangat mengasikkan kala zaman sekolah SD. Bahkan teman-teman sekolah saya selalu punya biji karet andalannya masing-masing, Sayapun demikian. Bahkan sayapun sering memodif biji karet agar jika diadu selalu menang terus yaitu dengan cara mengeluarkan isi yang ada didalam biji karet secara perlahan-lahan. Setelah kosong saya isi biji karet tersebut dengan cairan air semen kental dan menjemurnya.
Hanya butuh satu hari saja biji karet yang telah saya campuri dengan cairan air semen kental akhirnya kering juga dan menjadi keras dan kuat. Dan sejak itu pula jika mengadu biji karet setelah pulang sekolah atau diwaktu istirahat sekolah saya selalu menang.😊😉 Bahkan beberapa teman sekolah saya, Banyak yang enggan mengadu biji karet dengan saya karena takut pecah dan sudah pasti kalah.😁😁
Sampai pada akhirnya sayapun menemukan lawan yang sepadan. Dalam artian lawan saya itu biji karetnya hampir sama dengan saya, Yaitu diisi juga dengan cairan air semen kental...Pertarungan pun dimulai, Para pendukung saya dan pendukung lawan saya salin bersorak ria memberikan semangat. 1 jam berlalu akhirnya ternyata biji karet kepunyaan saya retak sampai pada akhirnya pecah total, Dan saya pun kalah tetapi meski begitu moment yang terjadi kala itu amat sangat menyenangkan terutama bagi anak-anak SD.
Biji karet atau buah karet, Seperti pada gambar diatas tentunya anda sudah pada tahu dong bentuk buah karet yang berwarna hijau tersebut. Tapi jika ada yang belum tahu sedikit akan saya kasih penjelasan.
Buah karet berbentuk bulat, Sepintas seperti 3 buah lingkaran yang menyatu meski tidak sama rata. Karena pada umumnya buah karet berisi 3 biji didalamnya...Meski ada pula yang berjumlah 4 biji atau 5 biji tetapi hal itu agak jarang, Karena pada umumnya buah karet lebih banyak yang berbiji 3.
Bicara soal buah karet saya pribadi punya kenangan dengan buah tersebut. Karena dulu sewaktu saya masih SD ( sekolah dasar ) sering sekali saya membeli biji karet secara cuma-cuma hanya untuk di adu. Caranya sangat sederhana pula, Jika biji karet yang kita punya pecah berarti kita kala dan harus membeli lagi kepada para penjual biji karet yang selalu mangkal setiap hari didepan sekolah saya kala itu.
Dan kenangan saya dengan biji karet kala itu adalah karena biji karetlah saya jadi tahu pohon karet, Dan getah karet bisa diolah menjadi bahan baku pembuat ban mobil, Motor, Sepeda dan lainnya..Karena biji karet pula saya sering dimarahi oleh orang tua karena jika dikasih uang jajan sering saya habiskan hanya untuk membeli biji karet.
Namun meski sering dimarahi saya pribadi tetap tidak perduli karena menurut saya mengadu biji karet hal yang sangat mengasikkan kala zaman sekolah SD. Bahkan teman-teman sekolah saya selalu punya biji karet andalannya masing-masing, Sayapun demikian. Bahkan sayapun sering memodif biji karet agar jika diadu selalu menang terus yaitu dengan cara mengeluarkan isi yang ada didalam biji karet secara perlahan-lahan. Setelah kosong saya isi biji karet tersebut dengan cairan air semen kental dan menjemurnya.
Hanya butuh satu hari saja biji karet yang telah saya campuri dengan cairan air semen kental akhirnya kering juga dan menjadi keras dan kuat. Dan sejak itu pula jika mengadu biji karet setelah pulang sekolah atau diwaktu istirahat sekolah saya selalu menang.😊😉 Bahkan beberapa teman sekolah saya, Banyak yang enggan mengadu biji karet dengan saya karena takut pecah dan sudah pasti kalah.😁😁
Sampai pada akhirnya sayapun menemukan lawan yang sepadan. Dalam artian lawan saya itu biji karetnya hampir sama dengan saya, Yaitu diisi juga dengan cairan air semen kental...Pertarungan pun dimulai, Para pendukung saya dan pendukung lawan saya salin bersorak ria memberikan semangat. 1 jam berlalu akhirnya ternyata biji karet kepunyaan saya retak sampai pada akhirnya pecah total, Dan saya pun kalah tetapi meski begitu moment yang terjadi kala itu amat sangat menyenangkan terutama bagi anak-anak SD.
Hari-hari terus berlalu sampai pada akhirnya sayapun jenuh dengan yang namanya membeli biji karet dan lebih berinisiatif untuk mencari pohon karet, Karena saya sangat penasaran seperti apa bentuk dan wujud pohon karet sebenarnya. Akhirnya setelah rajin ngobrol sana-sini ada kakak kelas saya yang pernah mencari buah karet disuatu tempat. Sayapun penasaran dan berharap ia mau mengajak saya melihat pohon karet tersebut dan memetik buah karetnya.
Singkat cerita akhirnya kakak kelas saya memberikan pilihan 3 tempat yang pertama dikawasan Cibubur Jakarta Timur, Kedua Kawasan Citayam Bogor, Ketiga belakang Kampus Ui Depok, Tepatnya sebelum kampus Politeknik Negri Jakarta ( PNJ ) Karena masih anak SD ketiga tempat tersebut sangat jauh dan tak mungkin terjangkau oleh saya yang masih anak-anak kala itu. Karena rasa penasaran itu begitu tinggi akhirnya saya dan kakak kelas saya sepakat memilih yang terdekat. Yaitu sebelum kampus Politeknik Negri Jakarta. Akhirnya singkat cerita pada hari minggu pagi kamipun berangkat menuju tempat yang banyak tumbuh pohon karet. Dengan menggunakan sepeda Bmx dan tanpa pamit pada orang tua kami pun goes santai menuju ketempat yang banyak tumbuh pohon karet yang memang sudah menjadi target kami berdua.
Sesampainya disana saya pribadipun langsung terkesima melihat hamparan hijau pohon karet beserta buahnya yang hijau merekah. Meski ada rasa senang tetapi karena pohon karet itu besar dan tinggi mana mungkin saya bisa memanjatnya, Terlebih orang-orang yang berada dikawasan kebun karet tersebut besar dan tinggi sehingga mereka sangat muda untuk memanjat pohon tersebut. Akhirnya sayapun meminta buah karet tersebut kepada orang itu. Sayapun diberikan olehnya 5 buah, Dan orang itupun langsung menyuruh saya pergi dari hadapannya.
"Sudah sana pergi, Kalian jangan coba-coba manjat pohon ini nanti jatuh"....Seru orang tersebut.
Akhirnya saya dan kakak kelas saya berlalu dari hadapan orang tersebut, Tetapi tidak pulang melainkan saya lebih suka berkeliling mengitari lahan kebun karet tersebut dan siapa sangka ditengah rimbunnya pohon karet tersebut akhirnya saya menemukan pohon karet yang tidak terlalu besar tetapi mempunyai buah yang cukup banyak. Setelah mempertimbangkannya sayapun sanggup memanjat pohon tersebut.
Beruntungnya pohon tersebut berada ditengah-tengah rimbunnya pohon karet lainnya jadi sewaktu saya memanjatnya tidak kentara untuk dilihat oleh orang yang berada disekitar lahan kebun karet tersebut. Sayapun merasa senang dan gembira kala itu, Satu persatu buah karet itu saya petik dengan santainya lalu menjatuhkannya kebawa, Dibawah kakak kelas saya sudah siap siaga mengumpulkannya dengan sebuah tas yang memang sudah dipersiapkan sejak berangkat dari rumah.
Setelah tas terisi penuh barulah saya turun dengan perasaan riang gembira sambil melepas lelah, Saya dan kakak kelas menikmati bekal makanan yang saya bawa dari rumah. Buah karet yang saya petik berjumlah 20 ditambah pemberian dari orang yang tak saya kenal 5 buah total keseluruhannya menjadi 25 buah. Bagai mendapatkan sebuah harta karun yang melimpah saya dan kakak kelas saya menikmati semuanya sambil tertawa-tawa senang hingga pada akhirnya saat hari menjelang sore barulah saya berlalu meninggalkan kebun karet tersebut dan menuju pulang kerumah dengan hasil yang menurut saya sangat memuaskan kala itu.
Sesampainya dirumah jika saya pribadi merasa senang karena apa yang saya inginkan telah tercapai dengan sempurna. Tetapi sangat berbeda dengan keadaan orang dirumah dan lingkungan tempat saya tinggal. Kehadiran saya justru membuat mereka heran, Karena sejak dari siang saya sudah digosipkan menjadi anak hilang atau pergi meninggalkan rumah..Sayapun faham dengan hal itu karena awalnya memang saya tidak izin terlebih dahulu kala ingin pergi bermain. Dan atas kejadian ini rumah sayapun ramai banyak para tetangga yang berkumpul karena khawatir saya diculik orang.😁😁🤣
Melihat kehadiran saya yang tiba-tiba muncul dengan sendirinya dirumah, Orang tua sayapun langsung naik pitam dan tanpa banyak bertanya lagi langsung memarahi saya sambil memukul beberapa bagian tubuh saya dengan kayu rotan. Tak hanya saya saja yang medapatkan pukulan dengan kayu rotan, Kakak kelas sayapun demikian karena orang tuanya juga berada dirumah saya sejak dari siang.
"Dasar anak nggak kena diurus kamu yaa bikin khawatir orang tua".
Praaaakkss!! Kayu rotan itupun kembali mengenai tubuh saya.
"Ammpppuuuunn! Buuu" ..... Seru saya sambil menangis penuh iba.
Sontak saja buah karet yang ada ditas saya tumpah berserakan, Karena rumah saya ramai oleh para ibu-ibu dan anak-anak SD yang sebaya dengan saya mereka ada yang mencoba ingin mengambil buah karet tersebut. Tetapi meski dalam keadaan menangis saya tetap mempertahankan buah karet tersebut agar tidak diambil oleh teman-teman yang berada dilingkungan sekitar rumah saya. Dan pada akhirnya setelah suasana mereda buah karet itupun saya jual kepada teman sekitaran rumah saya dengan harga lebih murah ketimbang membeli pada penjual biji karet langsung.
Meski mempunyai uang jajan yang tidak seberapa dari hasil penjualan biji karet tetapi saya merasa bangga, Karena buah karet yang saya dapat murni hasil pencarian saya sendiri. Namun orang tua saya tetap mewanti-wanti saya agar jangan pernah coba-coba main jauh lagi dan tanpa izin.
"Ingat kalau kamu masih coba-coba cari biji karet lagi nggak usah sekolah, Dan pergi dari rumah ini"...Begitu ancam kedua orang tua saya kala itu.
Sayapun menuriti apa yang dikatakan kedua orang tua saya. Tetapi bukan berarti saya tidak pergi kebun karet lagi. Jadi dikala saya kangen akan memetik buah karet, Saya selalu membawa banyak teman-teman yang berada dilingkungan rumah saya secara rombongan, Karena dengan begitu saya punya alasan lain jika pergi dengan secara berrombongan. Sampai pada akhirnya saya bosan dengan yang namanya biji karet dan mencari mainan lainnya atau mainan yang lagi musimnya.
Demikianlah ulasan singkat kisah nostalgia saya sewaktu kecil dengan yang namanya biji karet. Meski hanya permainan yang biasa saja tetapi biji karet ternyata punya banyak manfaat lain lho, Apa saja berikut dibawah ini.
Singkat cerita akhirnya kakak kelas saya memberikan pilihan 3 tempat yang pertama dikawasan Cibubur Jakarta Timur, Kedua Kawasan Citayam Bogor, Ketiga belakang Kampus Ui Depok, Tepatnya sebelum kampus Politeknik Negri Jakarta ( PNJ ) Karena masih anak SD ketiga tempat tersebut sangat jauh dan tak mungkin terjangkau oleh saya yang masih anak-anak kala itu. Karena rasa penasaran itu begitu tinggi akhirnya saya dan kakak kelas saya sepakat memilih yang terdekat. Yaitu sebelum kampus Politeknik Negri Jakarta. Akhirnya singkat cerita pada hari minggu pagi kamipun berangkat menuju tempat yang banyak tumbuh pohon karet. Dengan menggunakan sepeda Bmx dan tanpa pamit pada orang tua kami pun goes santai menuju ketempat yang banyak tumbuh pohon karet yang memang sudah menjadi target kami berdua.
Sesampainya disana saya pribadipun langsung terkesima melihat hamparan hijau pohon karet beserta buahnya yang hijau merekah. Meski ada rasa senang tetapi karena pohon karet itu besar dan tinggi mana mungkin saya bisa memanjatnya, Terlebih orang-orang yang berada dikawasan kebun karet tersebut besar dan tinggi sehingga mereka sangat muda untuk memanjat pohon tersebut. Akhirnya sayapun meminta buah karet tersebut kepada orang itu. Sayapun diberikan olehnya 5 buah, Dan orang itupun langsung menyuruh saya pergi dari hadapannya.
"Sudah sana pergi, Kalian jangan coba-coba manjat pohon ini nanti jatuh"....Seru orang tersebut.
Akhirnya saya dan kakak kelas saya berlalu dari hadapan orang tersebut, Tetapi tidak pulang melainkan saya lebih suka berkeliling mengitari lahan kebun karet tersebut dan siapa sangka ditengah rimbunnya pohon karet tersebut akhirnya saya menemukan pohon karet yang tidak terlalu besar tetapi mempunyai buah yang cukup banyak. Setelah mempertimbangkannya sayapun sanggup memanjat pohon tersebut.
Beruntungnya pohon tersebut berada ditengah-tengah rimbunnya pohon karet lainnya jadi sewaktu saya memanjatnya tidak kentara untuk dilihat oleh orang yang berada disekitar lahan kebun karet tersebut. Sayapun merasa senang dan gembira kala itu, Satu persatu buah karet itu saya petik dengan santainya lalu menjatuhkannya kebawa, Dibawah kakak kelas saya sudah siap siaga mengumpulkannya dengan sebuah tas yang memang sudah dipersiapkan sejak berangkat dari rumah.
Setelah tas terisi penuh barulah saya turun dengan perasaan riang gembira sambil melepas lelah, Saya dan kakak kelas menikmati bekal makanan yang saya bawa dari rumah. Buah karet yang saya petik berjumlah 20 ditambah pemberian dari orang yang tak saya kenal 5 buah total keseluruhannya menjadi 25 buah. Bagai mendapatkan sebuah harta karun yang melimpah saya dan kakak kelas saya menikmati semuanya sambil tertawa-tawa senang hingga pada akhirnya saat hari menjelang sore barulah saya berlalu meninggalkan kebun karet tersebut dan menuju pulang kerumah dengan hasil yang menurut saya sangat memuaskan kala itu.
Sesampainya dirumah jika saya pribadi merasa senang karena apa yang saya inginkan telah tercapai dengan sempurna. Tetapi sangat berbeda dengan keadaan orang dirumah dan lingkungan tempat saya tinggal. Kehadiran saya justru membuat mereka heran, Karena sejak dari siang saya sudah digosipkan menjadi anak hilang atau pergi meninggalkan rumah..Sayapun faham dengan hal itu karena awalnya memang saya tidak izin terlebih dahulu kala ingin pergi bermain. Dan atas kejadian ini rumah sayapun ramai banyak para tetangga yang berkumpul karena khawatir saya diculik orang.😁😁🤣
Melihat kehadiran saya yang tiba-tiba muncul dengan sendirinya dirumah, Orang tua sayapun langsung naik pitam dan tanpa banyak bertanya lagi langsung memarahi saya sambil memukul beberapa bagian tubuh saya dengan kayu rotan. Tak hanya saya saja yang medapatkan pukulan dengan kayu rotan, Kakak kelas sayapun demikian karena orang tuanya juga berada dirumah saya sejak dari siang.
"Dasar anak nggak kena diurus kamu yaa bikin khawatir orang tua".
Praaaakkss!! Kayu rotan itupun kembali mengenai tubuh saya.
"Ammpppuuuunn! Buuu" ..... Seru saya sambil menangis penuh iba.
Sontak saja buah karet yang ada ditas saya tumpah berserakan, Karena rumah saya ramai oleh para ibu-ibu dan anak-anak SD yang sebaya dengan saya mereka ada yang mencoba ingin mengambil buah karet tersebut. Tetapi meski dalam keadaan menangis saya tetap mempertahankan buah karet tersebut agar tidak diambil oleh teman-teman yang berada dilingkungan sekitar rumah saya. Dan pada akhirnya setelah suasana mereda buah karet itupun saya jual kepada teman sekitaran rumah saya dengan harga lebih murah ketimbang membeli pada penjual biji karet langsung.
Meski mempunyai uang jajan yang tidak seberapa dari hasil penjualan biji karet tetapi saya merasa bangga, Karena buah karet yang saya dapat murni hasil pencarian saya sendiri. Namun orang tua saya tetap mewanti-wanti saya agar jangan pernah coba-coba main jauh lagi dan tanpa izin.
"Ingat kalau kamu masih coba-coba cari biji karet lagi nggak usah sekolah, Dan pergi dari rumah ini"...Begitu ancam kedua orang tua saya kala itu.
Sayapun menuriti apa yang dikatakan kedua orang tua saya. Tetapi bukan berarti saya tidak pergi kebun karet lagi. Jadi dikala saya kangen akan memetik buah karet, Saya selalu membawa banyak teman-teman yang berada dilingkungan rumah saya secara rombongan, Karena dengan begitu saya punya alasan lain jika pergi dengan secara berrombongan. Sampai pada akhirnya saya bosan dengan yang namanya biji karet dan mencari mainan lainnya atau mainan yang lagi musimnya.
Demikianlah ulasan singkat kisah nostalgia saya sewaktu kecil dengan yang namanya biji karet. Meski hanya permainan yang biasa saja tetapi biji karet ternyata punya banyak manfaat lain lho, Apa saja berikut dibawah ini.
Tak hanya dibuat mainan saja ternyata biji karet juga bisa dimanfaatkan untuk diolah menjadi minyak, Dan Minyak biji karet bisa digunakan untuk pelumas cetakan dalam proses pembuatan genteng dan porselen. Selain dijadikan minyak pelumas, minyak biji karet juga bisa dijadikan bahan campuran untuk membuat cat.
Dan biasanya setelah biji karet diolah menjadi minyak, Akan menghasilkan limbah pula, Dari limbah tersebut ternyata masih bisa digunakan lagi untuk pupuk tanaman. Selain dijadikan pupuk tanaman, limbah itu juga bisa dijadikan bahan campuran untuk makanan ternak. Waah banyakkan manfaatnya.😊😊
Naah bagaimana dengan anda punya kenangan menarik tentang biji karet. Baik jika memang ada boleh dong anda berbagi cerita tentang biji karet pada kolom komentar dibawah ini.
Dan biasanya setelah biji karet diolah menjadi minyak, Akan menghasilkan limbah pula, Dari limbah tersebut ternyata masih bisa digunakan lagi untuk pupuk tanaman. Selain dijadikan pupuk tanaman, limbah itu juga bisa dijadikan bahan campuran untuk makanan ternak. Waah banyakkan manfaatnya.😊😊
Naah bagaimana dengan anda punya kenangan menarik tentang biji karet. Baik jika memang ada boleh dong anda berbagi cerita tentang biji karet pada kolom komentar dibawah ini.
Biji karet, jadi jadi ingat pas MI dan SMP sering ngadu biji karet dan beberapa kali curang biji karetnya diisi cairan lilin bukan semen tapi lumayan bisa menang berkali-kali dan akhirnya ketahuan juga..hihihi
ReplyDeleteBetul Huu...Jangan lilin, Dicor beton Huu dijamin menang terus dah kalau adu biji karet.🤣🤣🤣
DeleteWaktu itu ngga kepikiran isi coran, pakai lilin juga udah menang muluh dan udah bikin senang.. wkwkwk
DeleteTapi kalau pake lilin lama2 bisa retak Huuu...😊😊
DeletePake semen aja lama kelalamaan retak juga .🤣🤣🤣
Iya sih tapi udah lumayan bisa menang banyak dan punya banyak biji karet soal tarohan yang pecah harus bayar 2 biji karet, masih kecil udah belajar judi..hahaha.
DeleteTapi udah lama belum pernah dapati lagi anak kecil ngadu biji karet apa biji karet udah dijadiin kolak kayak biji salak jadi ngga ada anak keci yang ngadu biji karet?
Naahh itu dia Huu...Jaman Dulu Judi sebenarnya juga sudah marak pada anak2 sekolah cuma caranya saja yang dikemas sedemikian berbeda..🤣🤣🤣
DeleteBiji karet bisa dimakan kah?
DeleteBisa Huuu kalau emang doyan..🤣🤣🤣
DeleteBisa kang jaey, sama sambel pecel enak lho, tanya saja kang satria yang sering makan.😁
Delete
DeleteIyaa sambelnya enak biji karetnya gw kaga tahu..🤣🤣🤣
Yup, biji karet memang bisa di makan, saya dulu pernah nonton, tapi belum pernah sih makan langsung
Deletekang.....curang masa biji karetnya dipakein adukan semen..jelas juara terus kalau diadu sama punya teman kan bijinyabjadi keras wkwkwk
ReplyDeleteealaaaa malah sepedaan (pake bmx) lagi ama kakak kelas nyusurin area yang ada banyak pohon karetnya..sampek manjat segala..wow..bukannya itu tinggi banget...eh salah...aku kok tadi malah kepikiran pohon randu ya kang, taunya ini karet mbul beda keleus pohon karet ama kapuk randu hahahha...tapi emang seru kang kalau ngumpulin gituan berasa ngumpulin harta karun
daaannn sebagai gantinya sepulang dari sana malah dioleh olehi belaian rotan dari orang tua ye kang wkwkwkwk...
tapi aku baru kali ini loh justru ngliat bentukan biji karet :D
Iyaa betul mbul itukan triks biar bisa menang meski akhirnya kalah juga sama lawan jenis yang sama.🤣🤣🤣
DeleteAda beberapa pohon yang pendek juga mbul yang buahnya banyak juga...Kapuk Randu mah hijau buahnya ribet manjat pohon Kapuk mah mbul banyak durinyee..🤣🤣🤣 Betul meski cuma biji karet serasa kaya sesuatu yang wah gitu.😊😊
Haahaaa iye mbul dapat bonus rotan...Tapi nggak kapok juga..🤣🤣🤣
semakin ditabok rotan semakin menjadi ya ga kang....besokannya cari apa lagi hayo kang?
DeleteCari Rongdo mbul...🤭🤭🤭🤫🤫
DeleteWah masih SD saja sudah cari rongdo, pantesan jadi Don Juan.😁
Deletewaduh gawat juga masih sd carinya rongdo wkwkwk
Deletetapi kang sat n mas agus...memang jika dilihat gambar ilustrasi biji karetnya kok bentuknya emang bikin mikir gitu ya hahhahahhaha...untung saja warnanya hijau. Tapi kalau dilihat lihat lagi kayak bentuk hati gitu sih wkwkwk...ntah deh bentukannya tuh ambigu hahhahahahha
DeleteIyaa betul mbul bentuknya memang aneh buah karet itu...Kalau mau detail lagi coba aja cari pohon karet mbul. Pasti lucu deh kalau lihat bentuk buahnya..😊😊
Itu mah bentuk bijinya atas saya.🙄
Delete
Delete🙄🙄🙄🙄 🤦♂️🤦♂️
Sepertinya asik adu biji ya kang, jadi penasaran gimana cara di adunya, di benturin ya antara biji kita dan biji lawan.
ReplyDeleteDan menariknya bisa di isi semen, harusnya ketahuan itu kan yg mana asli yg mna sdh dimodifikasi, harusnya cek biji karet lawan sblm main biar gk dicurangi 🤣
Bukan dibenturin Huuu...Suit dulu, Yang kalah bijinya ditaruh dibawah tanah...Biji lawan diatas lalu dipukul pakai tangan.😊
DeleteKalau masih kuat gantian mukulnya. Yang sudah mukul berada dibawah. Begitu terus sampai ada yang pecah.😊😊
Biasanya yang diisi semen itu jarang mau ngadu biji karetnya dia lebih suka menunggu lawan...Sampai ada lawan yang menantangnya..
Pastinya yang nantang juga biji karetnya juga diisi semen..🤣🤣
kalau di kampung ku mainnya lebih "bahaya", jadi masing2 anak pegang satu biji terus dibanting ke tanah (biasanya jalan raya biar keras) terus dilihat siapa yang paling tinggi melanting (apa sih bahasa indonesianya? Mental / melantun kayaknya).
DeleteYg bijinya pecah atau cuma rendah, artinya kalah, jd harus kasih satu biji ke yang menang. \
Pemenang permainan yg paling banyak kumpulin.
Lama-lama dilarang orang tua karena ada yg nyaris kena mata.
Mantul, atau memantul kali namanya mbak Annisa.😄
DeleteSaya baru tahu kalo biji karet bisa buat mainan bahkan lihat biji nya juga baru kali ini.😂
ReplyDeleteKayaknya lawannya kang satria itu biji karetnya bukan diisi adukan semen tapi cairan titanium makanya punya kang satria kalah.😁
Waduh orang tua kang satria galak juga ya, cuma cari biji karet tiga hari tiga malam saja dipukul.😂
Tapi sebenarnya mereka itu khawatir sih kang, jadi mereka marah karena cemas dan khawatir.😀
biji titanium? wow ku langsung mengingat ingat tabel periodik kimia masss...ahhahahhahha
Deletecari biji karet 3 hari 3 malam wkwkkwkw
bisyaaaaak ajaa
Berarti ente sama kaya Jaey Gus...🤣🤣🤣🤣🤣
DeleteBisa jadi kali..😂😂 Tapi nggak lama dia kalah lagi sama teman saya padahal teman saya cuma diisi pasir doang..🤣🤣🤣
DeleteNggak sekalian tapa yee mbul..🤣🤣🤣🤣
MMM... Jadi ingat zaman SD dulu, di wilayah Serpong Tangerang banyak pohon karet.!
ReplyDeleteKira-kira admin tamvan masih punya biji ga ya..🙈🤭🚴🏃🏃🏃
Suuuueeee...😬😬
DeleteBaru tau kalau itu biji karet , serem juga ya bentuknya 🤭
ReplyDeleteSeraman biji mas Agus sama mas Her mbak Ren...🤣🤣🤣🤣
DeleteBiji karetnya maksudnya..🤣🤣🤣
Sueee.😁
Delete🤣🤣🤣🤣🤣
DeleteTumben mbak Eny nongol.😁
Deletemainan saya waktu kecil nih,eh sekarang pulang kampung lagi tp pohon karet sudah jarang. Adapun agak jauhan masih ada perkebunan punya warga.
ReplyDeleteTernyata punya nilai ekonomi juga ya.. Dulu kayaknya kebuang2 aja, makanya bisa dimainin anak2
DeleteBetul banget mbak Nisa ditempatku juga sekarang pohon karet tempat aku mencari buah karet sudah tidak ada...😊😊 Semua berubah jadi perumahan.😊
Iyaa sebenarnya banyak manfaat biji karet tetapi kebanyakan hanya penyadap getah karet saja yang lebih banyak tahu ketimbang masyarakat umum.😊😊
Tsk salah orang tua marah kalau anaknya main di kebun karet. Di sana biasanya banyak harimau. Terima kasih telah berbagi kenangan, Mas Jingga.
ReplyDelete
DeleteYaa kalau didaerah mungkin kebun karet banyak harimaunya yee buu...Tetapi kalau ditempatku paling hanya ada musang karena kalau dikota lahan kebun karet tidak begitu luas seperti didaerah yang menyatu dengan hutan.😊😊😊
Ok thanks bu Nur atas waktunya..😊
Aku ..ak ..akuu .. pengin nangiiis ..., kok keingetan pernah dihajar juga pakai rotan sama ortuku 😰.
ReplyDeleteBukan karena buah karet, sih ..., tapi gegara aku ketahuan bolos sekolah keluyuran ke gunung Tidar 😂.
Mas, kalau pohon karet aku pernah lihat, juga ikut ngamatin sadapan getah dari batang pohonnya, tapi kalau buahnya aku ngeh nya lihat di entri sini.
Lucu ya bentuknya ..., montok gituu ..
Ternyata biji karet banyak manfaatnya ya mas, kalau saya dulu sering nih main biji karet bareng teman-teman, di adu kekuatan,..ha-ha 😂😂😂
ReplyDeleteBetul KO ...Kuanyu..😊😊😊
DeleteBoro2 mas, main bijinya. Lah di kampung ku, di Medan kan perkebunan karet banyak bangett. Itu baunya yg menyengat udah kecium dari jarak berapa meter. Trus nempel lama di rambut hahahaha. Lah aku baru nyium baunya aja udh langsung menjauh 🤣🤣. Jadi jujur ga tau Ama bijinya ini. Taunya cuma pohon karet batangnya di iris buat getahnya mengalir. 😄. Jadi tau nih biji pohon karet kayak apa
ReplyDelete
DeleteYaa pohon karet yang untuk disadap getahnya memang baunya sangat menyengat mbak fans, Dan juga pastinya perkebunan itu dijaga ketat, Meski mencari buah karet tetap dilarang.😊😊
Kalau dulu tempat aku memetik buah karet kebunnya hanya sedikit yang disadap getahnya. Jadi kesempatan memetik buah karet masih mudah karena hanya jam tertentu dijaganya.😊😊
Emang lengket getah karet itu mbak fans, harus dipotong kalau kena rambut mah.😁😁