Skip to main content

Kenangan Kecilku Dengan Kaset Video & Kaset Radio




Ok gaes, ciieeiillee!!.🤣 🤣 Yaa. Kenangan kecil saya kali ini masih tentang film, cuma bukan film bioskop, ataupun layar tancap. Melainkan sebuah film yang sudah dikemas dalam sebuah format kaset video, Bertamax atau VHS. Apa itu Bertamax dan VHS. Betamax adalah bentuk kaset analog yang mampu merekam secara magnetik untuk format video. Format ini dikembangkan oleh Sony dan dirilis di Jepang pada tanggal 10 Mei 1975. Sedangkan perangkat Betamax yang pertama kali diperkenalkan di Amerika adalah LV-1901 untuk kebutuhan monitor warna 19 inch dan mulai dijual ditoko kaset pada awal bulan November 1975. Namun kehadiran Betamax akhirnya tergeser dengan VHS.

Nah. VHS sendiri atau kepanjangan dari The Video Home System ini masih dikatakan standar rekaman video analog yang dikembangkan oleh Victor Company of Japan (JVC) pada awal tahun 1970 dan dirilis di Jepang pada akhir tahun 1976, sedangkan VHS di Amerika Serikat mulai ada pada tahun 1977. Seperti yang kalian simak, VHS bisa terbilang mengalahkan format sebelumnya yaitu Betamax setelah dua perangkat ini ‘perang format’ dan ramai di beritakan di berbagai media di antara tahun 1970-an sampai awal 1980-an. Perang itu berhasil dimenangkan oleh VHS dengan mendominasi pasar Amerika Utara sebesar 60% di tahun 1980. VHS pun menjadi format Home Video Player yang mendominasi pada tahun 80-an. Hingga mendunia.

Sebelum saya mengulas lebih jauh tentang kaset video atau VHS, saya akan mengulas juga tentang kaset radio, sebuah benda yang hampir mirip dengan kaset video VHS, tetapi ia lebih kecil dan hanya bisa menghasilkan suara. Dan tentunya anda pasti tahu, karena kaset radio masuk katagori barang umum, barang yang menarik dengan harga yang relatif murah pada masa itu. siapapun bisa atau mudah untuk memilikinya.





Seperti pada gambar diatas ada sebuah Walkman dan kaset...Baik kaset radio, maupun kaset video kehadirannya 11,12 lah meski kaset radio lebih dulu terlahir setelah menggantikan piringan hitam yang sudah ada sejak zaman belanda. Memiliki kaset radio tak seribet memiliki kaset video, karena jika anda tak punya radio jika sudah punya sebuah kaset apapun caranya pasti akan membeli tape recorder atau sejenisnya karena sebuah kaset radio secara otomatis bisa menjadi hiburan yang sangat berarti kala itu. Bahkan kalangan menengah keatas pun kerap membutuhkan yang namanya kaset radio.

Jadi tak heran dari zaman era tahun 70,an hingga sekarang sebuah kaset radio masih ada yang memilikinya, dan terbukti pula bahwa kaset radio memang melegendaris. Tak seperti kaset video yang sudah tumbang sejak tahun 2000. Meski pada masa itu banyak juga kaset-kaset radio bajakan, akan tetapi dari segi penjualanya hampir setara dengan kaset orginal yang seharga 4500. Dan kaset bajakan seharga 1000 rupiah. Memang kaset orginal lebih mahal kala itu tetapi kualitasnya pasti terjamin.

Bahkan dengan bermodalkan Walkman berserta kaset radio, kita sudah bisa dibilang anak gaul, dan kaset serta radio memang hiburan yang lebih mendominisasi ketimbang video serta kasetnya. Bahkan anak-anak era 90,an jika bosen dengan kaset radio, mereka bisa mendengarkan radio saja atau bertelepon ria kepara penyiar radio untuk merequest beberapa lagu yang kita suka. Nah bagi yang tidak punya telepon rumah bisa mengirim antensi kealamat radio favorit kita. Jadi dahulu meski tidak ada smartphone hal tetsebut sesuatu yang begitu trend serta menarik.😁😁

Dan juga dahulu hampir setiap rumah pasti pada bersaing main banyak-banyakan kaset radio. Apapun lagunya dan kasetnya yang terpenting buuaannyaakk! Malahan ada yang membuat rak khusus untuk menyimpan bermacam-macam koleksi kaset radio atau video. Sampai pada akhirnya kaset pun harus tumbang digantikan oleh Laser Disc, Cd, Vcd hingga DVD. Malahan era sekarang DVDpun sudah mulai meredup meski masih ada sebagian orang yang menggunakannya.




Sekarang kita kembali ketopik tentang kaset video, yang mana pada masa itu saya mengenal kaset video sewaktu duduk dibangku sekolah kelas 3 SD. Dan tahu detailnya sewaktu sedang diacara ulang tahun teman sekolah saya dirumahnya. Seperti apa berikut cerita saya awal mengenal kaset video.

Pada hari minggu siang saya nampak berkemas-kemas hendak menuju rumah teman sekolah saya. Dan setelah sedikit diberi uang jajan 100 perak sayapun langsung menuju acara ulang tahun kerumah teman sekolah saya itu. Karena jaraknya tidak begitu jauh dari rumah sayapun memilih berjalan kaki, tak berselang lama sayapun tiba dirumah teman saya itu.

Teman saya lainnya pun nampak sudah lebih dulu hadir sebelum saya. Setelah berkumpul semuanya acara ulang tahun pun segera dimulai, Acara pertama seperti biasa sambutan dari yang berulang tahun setelah itu lanjut dengan acara bernyanyi bersama badut sewaan yang pintar bermain sulap kala itu. Kami semua nampak riang gembira hingga akhirnya sebagai acara penutup kami semua diajak menonton sebuah film. Karena belum tahu yang namanya video saya berpikir acara terakhir bakalan diajak menonton film kegedung bioskop.

Tetapi nyatanya tidak, teman saya yang berulang tahun segera mengeluarkan televisinya yang 21 inc. Yang terkesan mewah ( Televisi model dulu yang hampir seluruh bodinya dilapisi kayu dan hampir mirip dengan bupet karena ada laci dan tempat penyimpanan player videonya. Anak 90,an pastinya tahu ) Saya sempat bingung saat teman saya memasukan kaset besar kesebuah wadah kotak memanjang yang ternyata sebuah player video model VHS.

Setelah saya bertanya kepada teman saya yang berulang tahun, iapun menjelaskan dengan detail. Singkat cerita sayapun tahu dan paham bawa itu seperangkat video untuk menonton film. Film pertama yang ia suguhkan adalah film Warkop Dki ( Dono, Kasino, Indro ) Film kedua film robot Voltus dan Megaloman, sampai akhirnya acara pesta ulang tahun itupun berakhir. Setelah mendapatkan bingkisan makanan saya serta teman lainnya membubarkan diri dan pulang kerumah masing-masing.

Sejak kejadian itu entah mengapa saya ingin mempunyai sebuah player video berserta kasetnya. Bahkan sayapun sering menceritakan kepada teman dilingkungan rumah tentang film dikaset video. Akhirnya sayapun merengek-rengek minta dibelikan seperangkat video serta kasetnya kepada kedua orang tua saya. Akan tetapi orang tua saya menolaknya dan marah besar karena player video serta kasetnya tidak terlalu penting untuk dimiliki. Sayapun terus memaksa namun orang tua saya justru semakin marah kepada saya, Akhirnya sayapun hanya bisa pasrah.

Setahun kemudian dihari raya idulfitri kala saya berkunjung kerumah saudara saya yang berada dikawasan Jakarta barat saya disuguhkan oleh tontonan Film dari video player miliknya, bahkan saya bisa bebas menonton film selama menginap beberapa hari disana. Tak hanya itu saja selain menonton film saya juga dikenalkan dengan Nitendo ( Sejenis permainan yang menyerupai Ding-dong atau playstasion ) Namun semuanya itu tidak berlangsung lama, setelah saya kembali lagi kerumah sayapun kembali dilanda keresahan karena tidak bisa menonton video serta bermain Nitendo. Dan tak mungkin juga saya harus kerumah saudara saya yang kala itu berada cukup jauh dari kota Depok.

Dan untuk menghilangkan kegalauan saya, akhirnya sayapun lebih suka mendatangi tempat-tempat permainan seperti Ding-dong dan sejenisnya walau harus mengeluarkan uang. Namun pada akhirnya saya bosan dengan itu semua, hingga bermain ding-dong sempat saya kurangi, sebagai gantinya saya membeli Gamebot ( Game hitam putih setara dengan Tetris yang trend pada masa 90,an ) Seiring waktu yang terus berjalan pada akhirnya tempat penyewaan kaset-kaset video marak dimana-mana bahkan hampir disetiap pertokoan bisa lebih dari 3 tempat kala itu. Banyaknya tempat penyewaan kaset video membuat para pebisnis layar tancap sempat tergeser, karena sebagian orang yang mempunyai dana minim jika mengadakan hajatan tak ragu untuk menanggap video. Meski tak seramai seperti film layar tancap menanggap video kala hajatan keuntungannya bisa mendapatkan film terbaru.

Tetapi meski demikian pebisnis film layar tancap tetap unggul meski harus bersaing dengan film bioskop serta pebisnis film Video. Kejadian itupun sangat berpengaruh pada diri saya dan merasa senang. Bahkan saya sudah tak tertarik lagi untuk berharap membeli player Video. Alasanya kala itu banyak orang hajatan ditempat tinggal saya yang selalu menanggap Video. Bahkan sebagian teman saya ada pula yang mempunyai player Video dan siapa saja yang membawa kaset video kerumahnya akan diputarkan secara gratis.

Atas kejadian itu pula sewaktu ada film layar tancap dilingkungan tempat saya tinggal, jika film-filmnya sudah pernah saya tonton di Video saya tidak akan sampai larut malam untuk menonton film layar tancap. Sampai akhirnya kaset Video, atau tempat penyewaan kaset Video menjadi hal yang biasa. Karena ada rumor mengatakan pada era tahun 75 sampai 80,an menyewakan kaset Video masuk katagori ilegal. Siapapun pelakunya jika terbukti menyewakan kaset Video secara terang-terangan akan berurusan dengan hukum.

Namun saya pribadi tidak mengalami hal itu karena masih kecil. Bahkan saya tidak bisa membedakan mana kaset video bajakan atau yang asli. Bebas atau legalnya sebuah kaset Video pada era 90,an keatas, membuat saya tidak perduli mana kaset video asli atau bajakkan. Yang ada pada benak saya adalah "Judulnya nyewa saja dulu, Urusan asli atau bajakkan nomor seribu". Dan yang saya tahu kala itu semua kaset Video yang pernah saya tonton punya tampilan atau gambar yang sangat memuaskan. Meski mungkin ada beberapa film bajakan tetapi gambar serta ketajamannya tetap jernih dan menarik dimata saya kala itu.

Nah. Itulah sedikit ulasan singkat tentang kenangan saya dengan kaset Video dan kaset Radio sewaktu masih kecil. Nah anda sendiri? Punya kenangan menarik tentang kaset video atau kaset Radio. Baik apapun itu saya percaya pastinya andapun punya cerita menarik dengan dua benda tersebut. Dan mengalami atau tidaknya pastinya andapun pernah tahu.😊😊

Dan bonus dari tulisan diatas saya punya film era 90,an full, yang berjudul 'Badai Jalanan', film ini masuk katagori favorit saya kala itu, termasuk bintang utamanya yang bernama Goerge Rudy. Film inipun sering saya tonton berulang kali baik pada kaset Video, maupun difilm layar tancap.🤣 🤣 🤣 👇👇







~THANK~YOU~

Comments

  1. Kalo kaset video pernah nyewa kang. Jadi ceritanya harga bawang merah saat itu naik tinggi jadi bapak saya punya duit lebih lalu beli video player yang saat itu memang sedang trend.

    Aku ngga tahu harganya berapa. Cuma yang aku ingat, dulu kalo mau mutar video itu harus ke kota Tegal dulu soalnya cuma disana adanya.

    Senang banget bisa nyewa video, kalo ngga salah aku milih megaloman. Sementara bapak pilih film Barry Prima kalau ngga salah, harganya sewa berapa ngga ingat.

    Nah, kalo filmnya sudah diputar maka biar bisa diputar lagi dari awal harus diputar-putar pakai sendok, padahal aslinya ada tombol back di video player, cuma ngga tahu.😂

    Tapi biarpun capek muter-muter pakai sendok tetap asyik.😁

    Sayangnya setahun kemudian harga bawang anjlok, buat modal tani video player itu terpaksa dijual.😂😂😂

    ReplyDelete
    Replies

    1. Jadi kemungkinan orang tua beli player Video karena tak ingin menonton video jika harus kekota Tegal yee kang... Kalau sudah punyakan enak tinggal menyewa kasetnya saja.😊😊

      Beda sama sewaktu aku kecil, kepingin tidak dibelikan, Dibelikan pas aku sudah tak tertarik lagi, Jadi percuma juga.🤣🤣


      Yaa diputar pakai sendok biasanya untuk solusi kalau tombol back error...Justru zaman Bertamax tombol back merk standar sering Error.🤣🤣


      Apapun teknisnya barang jadul tetap nyaman dan mengasikkan yee kang.🤣🤣🤣

      Delete
  2. Sepertinya dimasa VHS itu saya mainannya cuma main hujan2an gan, becek2an main bola, kena bola nangis 🤣, sama main lumpur dipinggir kali, maklum tinggal di desa jadi tak pernah kenal VHS samasekali 🤣 kalau kaset dan radio sepertinya pernah lihat.

    Ini lagu yg pertama saya dengar di kaset kakak.

    "Lupakanlah semua
    Problema yg ada
    Berikanlah aku satu senyum saja"
    By Band Tatto.

    Upss.. nulis lagu band Tatto jadi ingat juga lagu Cafein krn nadanya mirip.

    "Berjalan ditepi pantai
    Tertiup angin berhembus
    Damaikan diri
    Dalam cakrawala"

    "Hidupku kan damaikan hatimu
    Diriku kan sllu menjagamu
    Ijikanlah aku tuk bersamamu
    Kasihku padamuu (Amanda)" 🤣

    Upss jadi ingat juga lagu yg sering di stel tetangga.
    "Segantang dua gantang kita dan sayang", duuh lupa.. 🤣🤣

    Sama satu lagi: "Bang sms siapa ini bang, bang pesannya kok pake sayang2" yihaa lupa juga 🤣🤣

    Oh ada lagi: " Nostalgiaaa.. masa berpacaran, yg tak dpt kulupakan.. terbayang2 dimata.." lagu siapa ini Joni Iskandar kah. 🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kalau kaset Radio itu umum Huuu...Bukan nggak kenal VHS Hu, Kemungkinan Fungsi VHS didesa atau daerah kalah trend sama Radio kaset. Jadi fungsinya nggak penting2 juga.😊😊

      Tato Band tahun 1996 Vokalisnya sidikdik. Band asal Jember Jatim. Lumayan lagu2nya memang enak Hu..😁😁

      Tahunnya sama Huu 1996 Band asal Bandung yang vokalisnya bernama Rudy. Itu juga masuk band Favorit gue.😁😁

      Segantang dua gantang
      Bunga dan kumbang
      Kalau perawan dan bujang cinta dan sayang
      Bulan haji yang akan datang
      Panggil pak penghulu datang.🤣🤣🤣

      Lagunya si Anti Laricci. Karya cipta siRudy Anand & Endar.P lagu lama itu Huu tahun 1993.🤣🤣🤣


      Malah jadi Dangdut Huu...Terakhir Ria Amelia sama Bang Haji Ona sutra.🤣🤣🤣🤣








      Delete
  3. Yaa ampyuun ternyata mas satria ini juga kenal kaset, gembot, dan tetris to.. lha penampakannya masih unyuu gitu. Takkira kan baru usia duapuluhan gituu ;)
    Jadi terkenang waktu muda . Duluuu.. pas sma saya itu kan kekeh milih jurusan bahasa. Walopun guru dan orang tua saya nekat menempatkan saya di ipa. Tapi saya tetep ambil tas. Duduk nyenuk di kelas bahasa.
    Soale saya itu sejak smp hobi banget mendengarkan siaran radio yang kadang nyangkut dari antah berantah. Bahasa asing was wes wos yang mereka ucapkan just like magic. Saya ndak tau artinya tapi rasanya ajaib bangeeet. Sering saya dengarkan sampai tertidur.
    Setelah di jurusan bahasa,saya jadi tahu kalau itu ternyata bahasa jerman siaran deutchewelle dan bbc English UK.
    Lama lama kan saya jadi pengen tahu artinya itu apa. Lalu kepikiran. Kalau direkam kan saya bisa ulang ulang untuk tahu kata itu tulisannya gimana,trus cari artinya di buku kamus yang segede gaban ehehe. Belum jaman kenal subtitle dan google translate dong.
    Melihat kemauan saya yg kliatan kuat.Eh, bapak saya rupanya kemudian mendukung, dibelikanlah tape recorder gede dan beberapa kaset untuk merekam.
    Ternyata kegiatan gabut itu berjasa banget membentuk saya sekarang dengan profesi guru bahasa Inggris ini. (Pengen jerman tapi gak dibolehin)
    Menurut teman teman kemanpuan listening saya cukup lumayan dibanding rekan guru lain. Itulah mengapa, setiap saya mengajar, saya sering mulai dengan proses listening. Menurut saya listening itu kunci awal memahami bahasa asing untuk lebih lancar. Asumsi saya, bayi juga kan asal belajarnya juga dari listening. Bahkan saat belum tahu artinya apa.
    Aih ternyata berjasa sekali kaset dan tip rekorder itu bagi saya. Jadi pengen nulis juga tentang si listening ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya jelas Satria kenal tetris, gameboy, dan kaset video, soalnya lahirnya jaman Jepang Bu.😁

      Delete
    2. Lhooo! Aku baru 17+ Bu guru, Itupun baru bulan kemarin.🤣🤣🤣

      Mungkin dulu orang tua nyuruh ngambil jurusan IPA bisa karena keadaan kali bu.😁😁 Tetapi dirimu tetap hebat dan kekeh mengambil jurusan Bahasa.👍👍

      Jadi dahulu sebenarnya fungsi radio banyak manfaatnya kalau kita mau menggunakannya lebih serius lagi...Jadi bukan hanya sekedar mendengar musik atau berita.

      Seperti yang buguru alami belajar bahasa inggris, atau Jerman dengan rekaman dan sejenisnya. Selain itu era Jadul radio juga bisa dijadikan aja bisnis atau untuk mencari sebuah pekerjaan.😊😊

      Intinya dulu dan sekarang tetap beda...Tetapi untuk urusan ilmu dan pengetahuan lainnya dulu dan sekarang tetap sama. Cuma kemasannya saja yang dibuat berbeda.😁😁

      Monggo buguru silahkan ditulis kisah tentang Listening.😊😊

      Delete
    3. Kalo radio aku ingatnya untuk nonton sandiwara radio mantra naga bumi dan misteri gunung Merapi, kemudian ada lagi misteri Nini pelet. Tapi sayangnya dari semua sandiwara radio itu tidak ada satupun yang didengar sampai tamat.😂

      Delete

    4. Betul kang, Aku juga dengar sandiwara Radio nggak pernah full. Selalu ngacak jadi nggak pernah tahu persis kisah keseluruhannya.🤣🤣🤣🤣🤣

      Delete
    5. Kayaknya misteri Nini Pelet dulu hampir tamat kang, cuma radionya keburu dijual, jadinya tidak tahu kelanjutannya.

      Giliran beli radio lagi udah tamat. Ngga tahu gimana tamatnya.😂

      Delete

    6. Bhaahaaa ganti sandiwara lain..🤣🤣🤣

      Delete
  4. @Agus...Huuss!! Gue baru 17 tshun keeleus.🤣🤣🤣🤣🤣

    ReplyDelete
  5. Hahahahaha muncul lagiii nih barang 🤣🤣🤣🤣. Aku inget 2-2 nyaa pastiiii... Kan ngalamin 😂.

    Naah kalo video model itu dulu paliiiiiing sering nontonnya film kartun Disney, yg beauty and the beast, snow white, Cinderella Ama DKI warkop. Cuma itu doang yg bisa ditonton. Tapi mamaku suka nyewa kasetnya mas, biasa yg ditonton film silat 🤣. Atau film si boy 😁. Duuh kangen ih. Paling suka masalah, kalo udh diputer berapa kali , trus ngadat tengah jalan 🤣🤣

    Nah kalo walkman aku sering ilang nih. Pernah ilang di sekolah, sebenernya tau siapa yg ambil, tapi ga ada bukti. Yo Wis ikhlasin aja. 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mbak Fans kaset Video maupun kaset radio. Barang yang umum dan pastinya banyak yang tahu pula anak era 90,an.😁😁

      Cinderella aku pernah nonton filmnya mbak fans, Selebihnya film robot seperti Megaloman Kamen rider dan sejenis.😁😁

      Kalau film Boy atau catatan siboy aku juga pernah nonton meski masuk kategori film 17+.😁😁 Dan kalau masalah player video panas zaman dulu hal yang wajar nggak dimana2 sering terjadi seperti itu, bisa juga karena teknologi belum secanggih sekarang.


      Kalau aku Walkman banyak tapi sering rusak karena sering digeber terus. Karena dulu punya Walkman sesuatu hal yang menarik.😁😁


      Delete

Post a Comment

TERIMAH KASIH SUDAH MELUANGKAN WAKTUNYA KEBLOG YANG UHUUKK!! EEHEEEMMM!!


Popular posts from this blog

Cerpen : Cermin Kematian

~CERPEN : Cermin~Kematian~ Malam semakin larut Manda masih berdiri didepan cermin besar yang ada dikamarnya, dadanya berdesir, Manda takjub melihat wajahnya sendiri di cermin. Serupa benar dengan wajah seorang putri, katanya dalam hati. Ya, kau memang cantik, Manda. Wajahnya tersipu mendengar pujian itu. Pipinya merona. Merah muda. Ia tersihir oleh bayangannya sendiri. Bayangan ketika ia masih berada pada masa empat puluh tahun lalu. Wajahnya cerah, berseri-seri. Setengah terpana melihat kecantikannya sendiri. Rambutnya panjang, berwarna hitam kecokelatan, berkilat, bergelung seolah ombak. Dahinya licin. Matanya bulat, berbinar-binar. Hitam pekat seperti langit malam. Dikedip-kedipkannya matanya, hingga ia perhatikan bulu matanya yang tebal dan lentik. Tebal serupa alisnya yang melengkung menaungi sepasang matanya yang indah itu. Diturutkannya telunjuknya, dari hulu hingga muara alisnya. Cantik sekali dirimu, Manda membatin. Ya, kau memang cantik, Manda. Hidungnya,

Li-Fi Teknologi Pengganti WI-FI

Hallo sobat blogger gimana nih masih pada semangat ngeblog? Atau udah pada ogah-ogahan.😁😁😂 Karena adsense sepi, yaa apapun itu kita harus tetap bersyukur, meski adsense sepi masih banyak rezeki yang lainnya iyaa nggak.😊 Ok kita langsung saja ketopik pembahasan tentang teknologi Lifi yang katanya nantinya akan menggatikan Wifi, Dan Menurut rumor yang beredar Lifi lebih hebat dan cepat ketimbang Wifi. Seperti apa berikut penjelasannya dibawah ini.👇 Wi-Fi menjadi teknologi transfer data yang sudah familiar digunakan oleh banyak orang saat ini. Namun seiring dengan perkembangan teknologi yang berjalan begitu cepat, kehadiran Wi-Fi bakal tergeser oleh Li-Fi. Apa itu Li-Fi dan bagaimana cara kerjanya? Bagi sebagian orang mungkin masih asing dengan istilah Li-Fi. Li-Fi digadang-gadang sebagai teknologi baru jaringan nirkabel yang bakal menggantikan Wi-Fi. Teknologi ini kelebihan dan keunggulan dibandingkan dengan Wi-Fi sebagai media transfer data. Oleh karena itu, Anda pe

Telat Mencabut

Kesibukkan bekerja membuat Agus lupa akan kesehatan tubuhnya hingga akhirnya ia harus dilarikan kerumah sakit terdekat karena sakit. akibat kurang teratur makan. Tiga hari kemudian teman kerjanya yang bernama Khanif datang menjenguknya, dan kebetulan memang hari itu tepat waktunya untuk jam kunjungan membesuk pasien. "Sorry banget Gus baru hari ini gue bisa datang membesuk luh kerumah sakit"... Kata Khanif teman kerjanya. Berhubung Agus orangnya sabar dan pemaaf meski baru sembuh dari sakitnya ia mencoba tersenyum kepada Khanif... "Nggak masalah Nif, nggak usah dipikirin toh hari ini luh sudah bertemu gue". "Eehhhmm, anu Gus, gue juga minta maaf, karena membesuk luh nggak bisa membawa apa-apa, soalnya gue juga baru sembuh dari sakit gigi Gus". Agus kembali tersenyum... "Aah! luh nggak usah sungkan-sungkan Nif sama gue, luh datang gue juga udah senang". Suasana menjadi hening sejenak sampai akhirnya Khanif kembali berbicara