Gambar diatas adalah sebuah jam tangan bermerk G-Shock, Jam tersebut adalah hadiah dari sebuah perusahaan plastik Thin-wall kala saya berbelanja dalam jumlah besar. Tak hanya hadiah jam yang saya dapatkan tetapi sayapun mendapatkan potongan harga dari pabrik plastik pembuat Thin-wall tersebut. Setelah melunasi barang yang telah saya beli barulah jam G-Shock tersebut dikirimkan kerumah saya selang dua hari kemudian.
Hadiah jam yang saya dapatkan dari sebuah perusahaan plastik Thin-wall ada dua buah yang satu berlist merah dan satunya lagi berlist hijau putih. Sayapun nampak riang gembira, Jika dulu sewaktu masih sekolah atau kuliah saya sangat senang mendapatkan hadiah sebuah jam tangan. Namun jika tidak mendapatkannya saya akan membeli jam tangan tersebut. Bahkan dalam setahun saya bisa tiga kali membeli sebuah jam tangan. Jadi semasa sekolah tak heran jika saya dijuluki seorang pemburu jam tangan atau seorang kolektor jam dari berbagai merk baik yang murah hingga yang harganya mahal.
Bahkan jam tangan koleksi milik saya yang harganya cukup mahal jika saya bokek tak punya uang bisa saya jual atau gadaikan. Masalah bisa terbeli lagi atau tidak itu urusan gampang bagi saya kala itu. Karena koleksi jam tangan saya dulu hampir 2 koper ukuran sedang, Seringnya membeli jam tangan membuat sebagian teman saya yang hobi dengan jam merk tertentu sering melakukan barter dengan saya. Bahkan saya sendiripun pernah cuma karena ingin memiliki sebuah novel, Jam tangan saya sebagai penggati uang kala itu, Untuk mendapatkan sebuah buku novel yang saya inginkan.😁😁
Namun hari demi hari terus berlalu, Tahun demi tahun kian berganti akhirnya sayapun mulai jenuh serta bosan dengan yang namanya jam tangan. Sedikit demi sedikit jam tangan yang saya koleksi dari yang bermerk mahal saya jual satu persatu, Sedangkan jam yang bermerk murahpun demikian dan yang rusak sebagian saya buang begitu saja. Sampai akhirnya koleksi jam tangan saya benar-benar habis dan saya sendiripun enggan mengkoleksi jam tangan lagi. Jadi sejak saat itu sampai sekarang ini jika mendapatkan hadiah sebuah jam tangan apapun merknya baik terkenal atau tidaknya jam tersebut saya pribadi hanya menanggapinya dengan biasa-biasa saja.
Naah sampai disini saya punya cerita lucu dan aneh tentang sebuah jam tangan bermerk G-Shock, Jam hadiah yang telah saya dapatkan dari perusahaan plastik Thin-wall. Seperti apa berikut cerita dibawah ini.👇👇😊
Hadiah jam yang saya dapatkan dari sebuah perusahaan plastik Thin-wall ada dua buah yang satu berlist merah dan satunya lagi berlist hijau putih. Sayapun nampak riang gembira, Jika dulu sewaktu masih sekolah atau kuliah saya sangat senang mendapatkan hadiah sebuah jam tangan. Namun jika tidak mendapatkannya saya akan membeli jam tangan tersebut. Bahkan dalam setahun saya bisa tiga kali membeli sebuah jam tangan. Jadi semasa sekolah tak heran jika saya dijuluki seorang pemburu jam tangan atau seorang kolektor jam dari berbagai merk baik yang murah hingga yang harganya mahal.
Bahkan jam tangan koleksi milik saya yang harganya cukup mahal jika saya bokek tak punya uang bisa saya jual atau gadaikan. Masalah bisa terbeli lagi atau tidak itu urusan gampang bagi saya kala itu. Karena koleksi jam tangan saya dulu hampir 2 koper ukuran sedang, Seringnya membeli jam tangan membuat sebagian teman saya yang hobi dengan jam merk tertentu sering melakukan barter dengan saya. Bahkan saya sendiripun pernah cuma karena ingin memiliki sebuah novel, Jam tangan saya sebagai penggati uang kala itu, Untuk mendapatkan sebuah buku novel yang saya inginkan.😁😁
Namun hari demi hari terus berlalu, Tahun demi tahun kian berganti akhirnya sayapun mulai jenuh serta bosan dengan yang namanya jam tangan. Sedikit demi sedikit jam tangan yang saya koleksi dari yang bermerk mahal saya jual satu persatu, Sedangkan jam yang bermerk murahpun demikian dan yang rusak sebagian saya buang begitu saja. Sampai akhirnya koleksi jam tangan saya benar-benar habis dan saya sendiripun enggan mengkoleksi jam tangan lagi. Jadi sejak saat itu sampai sekarang ini jika mendapatkan hadiah sebuah jam tangan apapun merknya baik terkenal atau tidaknya jam tersebut saya pribadi hanya menanggapinya dengan biasa-biasa saja.
Naah sampai disini saya punya cerita lucu dan aneh tentang sebuah jam tangan bermerk G-Shock, Jam hadiah yang telah saya dapatkan dari perusahaan plastik Thin-wall. Seperti apa berikut cerita dibawah ini.👇👇😊
Jam hadiah yang saya dapatkan ada dua buah yang satu berlist merah dan satunya lagi berlist hijau putih. Jika yang berlist merah rusak dan terbanting tanpa sengaja sampai akhirnya sudah tak bisa lagi diperbaiki, Sedangkan yang berlist hijau putih masih tetap terjaga dengan baik sampai pada akhirnya iapun saya pakai kala saya goes sepeda dari kota Depok- kekota Bogor.
Hujan yang terus mengguyur kota Bogor dengan derasnya menjadikan suatu halangan bagi saya dan beberapa teman goes saya untuk pulang kekota Depok. Lamanya hujan membuat saya dan teman saya nampak tidak sabaran. Akhirnya kami berlimapun membuat kesepakatan untuk menerobos hujan hingga kota Depok, Terkecuali jika ada petir dan angin kecang kamipun akan kembali berteduh lagi. Setelah membuat kesepakatan dengan matang akhirnya kami berlimapun siap menerobos hujan yang deras menuju kota depok. Setelah mengamankan smartphone, dompet dan sejenisnya akhirnya kami berlimapun goes sambil berhujan-hujanan ria, Beruntung hanya hujan biasa tanpa petir serta angin kencang. Jadi selama dalam perjalanan kami berlima tidak terlalu was-was atau khawatir.
Meski harus goes berhujan-hujanan sayapun merasa teramat senang, Karena sejak bertahun-tahun hobi sepeda baru kali ini goes berhujan-hujanan kembali. Sampai akhirnya saya lupa terhadap jam G-shock saya yang masih terus melekat pada lengan kiri saya, Dan iapun juga ikut berhujan-hujan bersama saya dalam perjalanan menuju kota Depok. Karena saya yakin jam G-Shock anti air sayapun tidak perduli lagi dengannya dan terus menggoes sepeda saya sampai kota tujuan. Dan hampir beberapa kilo lagi mendekati kota Depok jam G-Shock yang saya pakai masih tetap terus hidup baik jam digitalnya maupun analognya, Bahkan ketika tombol lampunya saya pencet masih tetap normal menyala.
Singkat cerita saya dan teman-teman tiba dikota Depok, Akhirnya kamipun pulang kerumah masing-masing. Akan tetapi saya tidak langsung kerumah melainkan menuju ketoko saya sendiri untuk sebuah urusan bisnis. Setelah berganti pakaian yang ada ditoko sayapun segera melakukan aktifitas seperti biasa. Namun saat melihat jam yang setia menemani saya sampai berhujan-hujanan dari kota Bogor kekota Depok sayapun nampak kaget.😳😳 Jam bermerek G-Shock itu nampak berembun dan penuh dengan air hujan. Jika dalam perjalanan jam tersebut masih normal menyala tetapi setelah berada ditoko jam yang saya pakai nampak mati secara total. Lampunya pun demikian beberapa kali saya pencet nampak tidak ada respon untuk menyala semuanya nampak blank hitam. Sayapun merasa yakin jika jam G-shock yang saya gunakan nampak koslet akibat terlalu banyak terkena siraman air hujan.
Sayapun mencoba tenang dan segera mengambil peralatan seperti obeng kecil dan sejenisnya pada tas sepeda saya. Dengan alat seadanya sayapun membongkar jam tersebut untuk saya keringkan dengan Hairdryer. Namun setelah saya keringkan satu jam berlalu jam G-Shock tersebut tetap tak ada respon kembali untuk menyala. Akhirnya tak mau pusing dengan segala macam yang ada pada jam G-Shock tersebut sayapun menyimpan jam tersebut dibawa laci meja toko saya, Karena saya yakin betul bahwa jam tersebut pastinya memang rusak akibat terlalu banyak kemasukan air hujan. Hal yang wajar jika jam tersebut rusak atau mati total karena terkena air karena type jam G-Shock tersebut Kw3 yang tak kuat menahan guyuran air secara berlebihan atau bertubi-tubi. Terkecuali jam G-Shock tersebut orginal dan punya bobot berat lebih dari 150 gram. Dan jam G-Shock yang saya punya beratnya dibawah 150 gram, Maka dari itu saya menyimpulkan jam tersebut Kw3.
Dan karena sudah tidak ada tanda-tanda untuk menyala kembali jam tersebut akhirnya saya diamkan saja dilaci bawah meja toko saya. Sampai akhirnya dua minggu telah berlalu pada tanggal 4 hari kamis kala saya datang kembali ketoko saya dan tanpa sengaja membuka laci yang berada dibawah meja sayapun dibuat tercengang oleh jam G-Shock tersebut.😲😳 Jam tersebut nampak menyala seperti biasa, Bahkan saya pencet tombol lampunya pun kembali menyala memancarkan cahaya hijau toscanya seperti gambar dibawah ini.👇👇
Hujan yang terus mengguyur kota Bogor dengan derasnya menjadikan suatu halangan bagi saya dan beberapa teman goes saya untuk pulang kekota Depok. Lamanya hujan membuat saya dan teman saya nampak tidak sabaran. Akhirnya kami berlimapun membuat kesepakatan untuk menerobos hujan hingga kota Depok, Terkecuali jika ada petir dan angin kecang kamipun akan kembali berteduh lagi. Setelah membuat kesepakatan dengan matang akhirnya kami berlimapun siap menerobos hujan yang deras menuju kota depok. Setelah mengamankan smartphone, dompet dan sejenisnya akhirnya kami berlimapun goes sambil berhujan-hujanan ria, Beruntung hanya hujan biasa tanpa petir serta angin kencang. Jadi selama dalam perjalanan kami berlima tidak terlalu was-was atau khawatir.
Meski harus goes berhujan-hujanan sayapun merasa teramat senang, Karena sejak bertahun-tahun hobi sepeda baru kali ini goes berhujan-hujanan kembali. Sampai akhirnya saya lupa terhadap jam G-shock saya yang masih terus melekat pada lengan kiri saya, Dan iapun juga ikut berhujan-hujan bersama saya dalam perjalanan menuju kota Depok. Karena saya yakin jam G-Shock anti air sayapun tidak perduli lagi dengannya dan terus menggoes sepeda saya sampai kota tujuan. Dan hampir beberapa kilo lagi mendekati kota Depok jam G-Shock yang saya pakai masih tetap terus hidup baik jam digitalnya maupun analognya, Bahkan ketika tombol lampunya saya pencet masih tetap normal menyala.
Singkat cerita saya dan teman-teman tiba dikota Depok, Akhirnya kamipun pulang kerumah masing-masing. Akan tetapi saya tidak langsung kerumah melainkan menuju ketoko saya sendiri untuk sebuah urusan bisnis. Setelah berganti pakaian yang ada ditoko sayapun segera melakukan aktifitas seperti biasa. Namun saat melihat jam yang setia menemani saya sampai berhujan-hujanan dari kota Bogor kekota Depok sayapun nampak kaget.😳😳 Jam bermerek G-Shock itu nampak berembun dan penuh dengan air hujan. Jika dalam perjalanan jam tersebut masih normal menyala tetapi setelah berada ditoko jam yang saya pakai nampak mati secara total. Lampunya pun demikian beberapa kali saya pencet nampak tidak ada respon untuk menyala semuanya nampak blank hitam. Sayapun merasa yakin jika jam G-shock yang saya gunakan nampak koslet akibat terlalu banyak terkena siraman air hujan.
Sayapun mencoba tenang dan segera mengambil peralatan seperti obeng kecil dan sejenisnya pada tas sepeda saya. Dengan alat seadanya sayapun membongkar jam tersebut untuk saya keringkan dengan Hairdryer. Namun setelah saya keringkan satu jam berlalu jam G-Shock tersebut tetap tak ada respon kembali untuk menyala. Akhirnya tak mau pusing dengan segala macam yang ada pada jam G-Shock tersebut sayapun menyimpan jam tersebut dibawa laci meja toko saya, Karena saya yakin betul bahwa jam tersebut pastinya memang rusak akibat terlalu banyak kemasukan air hujan. Hal yang wajar jika jam tersebut rusak atau mati total karena terkena air karena type jam G-Shock tersebut Kw3 yang tak kuat menahan guyuran air secara berlebihan atau bertubi-tubi. Terkecuali jam G-Shock tersebut orginal dan punya bobot berat lebih dari 150 gram. Dan jam G-Shock yang saya punya beratnya dibawah 150 gram, Maka dari itu saya menyimpulkan jam tersebut Kw3.
Dan karena sudah tidak ada tanda-tanda untuk menyala kembali jam tersebut akhirnya saya diamkan saja dilaci bawah meja toko saya. Sampai akhirnya dua minggu telah berlalu pada tanggal 4 hari kamis kala saya datang kembali ketoko saya dan tanpa sengaja membuka laci yang berada dibawah meja sayapun dibuat tercengang oleh jam G-Shock tersebut.😲😳 Jam tersebut nampak menyala seperti biasa, Bahkan saya pencet tombol lampunya pun kembali menyala memancarkan cahaya hijau toscanya seperti gambar dibawah ini.👇👇
Merasa aneh sayapun menayakan perihal jam tersebut kepada beberapa karyawan yang ada ditoko, Namun lagi-lagi mereka menjawab tidak tahu bahwa ada jam tangan dilaci meja bawah. Akhirnya saya perhatikan jam G-Shock tersebut, Yaa nampak menyala seperti tidak mengalami rusak sama sekali dan akhirnya jam tersebut saya pakai kembali. Seandainya rusak atau terkena air lagi mungkin saya akan simpan lagi dilaci bawah meja toko saya sendiri siapa tahu menyala kembali dan tak perlu membawanya ketukang service jam.🤣 🤣 🤣
Yaa itulah sedikit cerita saya tentang jam G-Shock yang boleh dikatakan cukup aneh. Karena sewaktu saya menyimpannya dilaci jam tersebut masih dalam keadaan mati dan sisa-sisa airpun masih melekat pada bagian jam tersebut meski telah dikeringkan dengan Hairdryer. Entah mengapa kini jam tersebut bisa menyala kembali, Apa mungkin kemasukan Jin atau Setan sayapun tidak tahu.😁😁🤣🤣
Naah anda punya cerita unik tentang jam tangan, Apapun merk jam serta ceritanya jika itu menarik bagi anda boleh dong berbagi cerita dengan saya pada kolom komentar dibawah ini.
Yaa itulah sedikit cerita saya tentang jam G-Shock yang boleh dikatakan cukup aneh. Karena sewaktu saya menyimpannya dilaci jam tersebut masih dalam keadaan mati dan sisa-sisa airpun masih melekat pada bagian jam tersebut meski telah dikeringkan dengan Hairdryer. Entah mengapa kini jam tersebut bisa menyala kembali, Apa mungkin kemasukan Jin atau Setan sayapun tidak tahu.😁😁🤣🤣
Naah anda punya cerita unik tentang jam tangan, Apapun merk jam serta ceritanya jika itu menarik bagi anda boleh dong berbagi cerita dengan saya pada kolom komentar dibawah ini.
Seru juga ceritanya mas, sungguh aneh tapi nyata.
ReplyDeleteKalau saya lain lagi ceritanya, belum lama ini istri saya dapat hadiah jam tangan merek EIGER yang harganya lumayan. Saya cek di marketplace sekitar 400 sd 500K.
Istri memberikan jam tersebut kepada saya katanya cocok buat kerja. Saya pake cuman sehari, karena keesokan harinya si sulung minjem itu jam katanya beberapa hari.
Setelah 1 minggu saya tanya ke anak saya mana jam tangan yang dipinjam? Katanya hilang yah, sepertinya di rumah hilangnya. Sedikit kesel dan marah saya cari tuh jam tangan di seantero rumah siapa tahu keselip. tapi tetep gak ketemu.
Dua minggu berlalu, saya hampir lupa tuh sama jam tangan, sampai pada satu malam saat pulang kerja anak saya bilang, Ayah jamnya ketemu, keselip di belakang meja plastik yang banyak lacinya.
Sungguh aneh saya pikir, padahal di area itu saya udah 'obrak-abrik' sampai beberapa kali tapi gak ketemu!
Akhirnya, saya bersyukur bahwasanya jam tangan hadiah dari teman istri saya yang kemudian dihadiahkan kepada saya yang kemudian sempat 'menghilang' beberapa minggu lamanya bisa kembali ditemukan.
Sebagai ungkapan rasa syukur akhirnya saya kembali menghadiahkan jam tangan tersebut kepada anak sulung saya sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke-22 tanggal 3 November 2021 kemarin.
Pesan saya kepada si sulung, pandai-pandailah menjaga barang, apalagi itu sebagai hadiah dari orang tersayang. Jangan teledor dan sembarangan menaruh barang, karena kalau sampai hilang, dampaknya bisa bisa sampai gak bisa tidur, hahaha...
Itu saja pengalaman saya mas, semoga ada hikmah yang bisa diambil dari pengalaman tersebut.
Salam sehat buat Mas Satria dan semua pembaca blog ini, semoga selalu berbahagia dan panjang umur....
Aamiin...
DeleteHarusnya jangan dikasih pinjam keanak kang. Karena mungkin itu rezeki untuk kang maman dari istri.😊😊
Tapi karena demi anak yaa kang, Meski akhirnya hilang dirumah dan mencarinya penuh dengan drama akhirnya ketemu juga tuh Jam.😁😁
Mungkin waktu dicari nggak ketemu sambil emosi jadi banyak barang kita ubek2 tapi terlewatkan.😁😁😁
Beruntung akhirnya ketemu juga yaa Kang, Lumayan jam Eiger sekarang bisa sampai 600 ribuan kang.😊😊
Dan meski akhirnya jam tersebut jatuh keanak2 juga yee kang sebagai hadiah ultahnya yang ke 22.
Betul kang setiap sesuatu yang hilang pasti ada hikmah yang memang harus kita petik didalamnya.😊😊
Sama2 kang maman, Semoga kang maman selalu diberikan kesehatan serta rezki yang berlimpah dari Allah.S,W,T Amiinn! 🙏🙏
Waaah menarik sekali pak ceritanya. Salam buat anakny yaaa
DeleteWah pernah punya koleksi jam tangan sampai dua karung kan, itu gimana caranya, tiap hari beli jam tangan terus kali biarpun tidak jajan.🤣
ReplyDeleteSebelum punya hape aku juga punya jam tangan cuma merk apa bahkan warnanya apa atau harganya berapa lupa, cuma yang aku ingat pernah punya jam tangan.
Tapi sejak ada hape maka aku tidak pernah beli jam tangan lagi, tinggal lihat hape juga tahu sekarang jam berapa.😁
DeleteNggak tiap hari beli kali kang, Dalam setahun 3 kali beli jam yang berbeda merek, Itupun kalau lagi ada duit kalau nggak yaa beli satu saja yang murah.🤣🤣🤣🤣
Iyaa dulu aku juga pakai jam asal pakai saja, Nah pas gara2 dikasih jam merek Casio sejak itu aku jadi suka lihat2 merek jam tangan sampai terus niat untuk koleksi jam tangan.🤣🤣🤣
Sekarang kalau aku jam ada cuma tidak sebanyak dulu lagi.😁😁😁
Aku pernah ke Senen Jakarta pusat itu ada orang jual jam tangan banyak banget, kayak jual kiloan saja itu. Hampir semua model ada kayaknya.
DeleteSaking banyaknya jam aku jadi bingung lihat-lihat nya, akhirnya setelah setengah jam aku pergi ngga jadi beli, orangnya ngomel.🤣
Iyaa aku juga belinya disenen kang kalau jam Versi standar memang kiloan belinya. Merek dan bentukanya juga beda2...Untung beli kiloan kang kalau dihitung2 harga satu jam cuma 10Ribu jualnya 35 ribu...Ditawar 30 ribu kasih ajalah.🤣🤣
DeleteMungkin ente dibilang CLBK kali...(Cuma lihat beli kaga.🤣🤣)
Oh berarti belinya beneran kiloan ya, kayak beli salak saja. Padahal itu cuma nebak.
DeleteMurah ya cuma 10 ribuan, berarti sekilo 100k kali ya.
Ya memang niatnya cuma lihat doang.🤣🤣🤣
Iyaa betul kang biasanya yang jual kiloan itu yang dia cari para pemain jam tangan....Karena mereka nggak mau ngecer..😊😊
DeleteSekilo tergantung jumlahnya jam dan beratnya...Kalau jam tangannya dari besi sekilo paling dapat 15 biji atau kurang.😊😊
Kalau jam bahannya campuran bisa dapat 60 biji...Dan harganya kisaran 250 ribu perkg. Seandainya murah dibawah 250 ribu berarti kualitas jam itu kurang bagus.😊😊
Wow 3 koper total berapa biji itu, 100an buah ya?
ReplyDeleteKalau aku sewaktu remaja aja suka jam, ada satu yg paling kusayang kalau gak salah merek casio juga, digital, full black, ringan, garansi baterai 10 tahun tapi dipinjam kakakku dan ditukarnya sama jam merek police, seru sih berasa pakai jam polisi tapi mudah rusak, kena keringat rapuh talinya, bahannya seperti terbuat dari karet gelang, itu terakhir kalinya aku pakai jam 😅
Seumpama ditaruh dilaci Kang Satria mungkin talinya yg rapuh itu balik lagi seperti semula, laci ajaib 🤣
Kayaknya nanti bukan ditaruh di laci kang satria tapi resleting nya.🤣
DeleteKabooorrrr 🏃💨
@Suhu Ajay...Dua koper Huu bukan tiga koper.🤣🤣🤣 Lebih Huu sekitar 300 buah tapi itu dulu..🤣🤣🤣🤣 Sekarang udah nggak ada huu tinggal bangkenya doang.🤣🤣🤣
DeleteBetul Huu Casio memang yahud dari dulu Huu...Sama Ranger 2000 Huu itu jam Favorit gue juga, Kalau Rolex aku nggak bigitu suka Huuu meski harga jualnya tinggi.😁😁
Bisa2 Huu kirim aja jamnya ntar habis gue taruh laci ajaib langsung gue jual.🤣🤣🤣🤣🤣
@Agus....Iyaa ditaruh diresleting Janda kang.🤣🤣🤣🤣
DeleteWow 300, asli kolektor itu, tapi sayang banget ya sudah ga ada, andai masih ada seru tuh dan bisa jadi barang antik dijaman skrg.
DeleteRolex itu yg besi putih itu kan, ada berliannya juga mungkin hehe, identik dgn Om2 biasanya pake jam begitu, kalau dulu ente masih remaja kan jadi ga telalu suka.
Btw gimana caranya jam ditaruh di resleting 🤣🤣
DeleteIyaa Huu betul cuma mereknya campur2...Pas sudah bosan yang merek bagus gue jual...Yang merek murah gue jual perkilo, Yang rusak parah gue buang Huu..Jam sekarang banyak yang murah Huu dan dikoleksi lagi juga peminatnya nggak seramai dulu.🤣🤣🤣
Rolex warnanya emas Huu, Emas muda 20 karat, Yang harganya mahal bisa 24 karat Huuu. + Berliannya. Meski mahal gue nggak suka karena warnanya keemasan.🤣🤣🤣 Kalau warna putih perak itu jam tangan TAG Heuer Huu..Atau sejenisnya kalau itu gue suka Huu..Biar dibilang kaya Om2 juga tetap keren.🤣🤣🤣
Jam ditaruh diresleting janda gampang Huu tinggal selipin aja Huu ditengahnya.🤣🤣🤣
Ngomong jam rolex jadi penasaran, tadi aku coba cek di toko oren kok cuma 150-500 ribu, paling mahal 1,5 juta. Ada sertifikat nya lagi, itu beneran rolex asli atau abal-abal kang?
DeleteSoalnya seingat ku, rolex itu mahal harganya sampai puluhan juta bahkan ada juga yang sampai 180 juta.
Kalau ditoko Oren Rolex juga udah bagus cuma kualitasnya standar. Tapi kalau untuk sekedar buat gaya Rolex ditoko Oren bisalah diandalkan.😊😊 Dan Rolex ditoko Oren juga masih makai baterai..Emasnya juga masih 20 karat belum 24 karat.
DeleteTapi kalau pencinta Rolex ogah main harga tanggung mending yang mahal sekaligus Rolex asli harganya bisa diatas 10 juta dan itu juga nggak pakai baterai mesinnya hampir sama kaya model jam Seiko model dulu yang keluaran pertama.
Kalau untuk jam sport yang bagus yaa Casio yang dikhususkan untuk para tentara atau kopasus diajak berenang dibawah laut juga nggak bakalan kemasukan air.😁😁
Aku baru aja beli jam. Sekitar sebulan yg lalu, di marketplace. Murah sih. 30rb saja. Tapi ketika barangnya tiba, malah rusak rantainya dan kepanjangan. Ganti rantai nya harganya 30rb jg. Jadi total harga jam yg aku pakai, adalah 60rb ahahaha
ReplyDeleteMemang kalau belanja dionline suka begitu Do, Suka dukanya bah beli kucing dalam karung.🤣🤣🤣
Delete