Skip to main content

2 Sepeda Mtb Murah Yang Punya Qualitas Menarik



Anda suka bersepeda Mtb, Namun hanya untuk sekedar olahraga dilingkungan rumah atau anda hobi touring dengan sepeda Mtb tetapi tidak ingin terlalu berlebihan dalam mengeluarkan biaya untuk sepeda tersebut. Jika cuma itu anda tak perlu khawatir sebenarnya ada banyak merk sepeda yang harganya murah namun Qualitasnya tetap tidak murahan. Dan pastinya sepeda tersebut juga tetap menarik dipandang mata, Terutama bagi penghobi sepeda kelas papan atas.😊😊

Naah dibawah ini saya punya dua merk sepeda murah yang berukuran 27,5, Dalam artian lenih besar dari ukuran 26 yang umum. Harganya pun hanya 2 jutaan. Namun mempunyai qualitas yang tidak murahan, Baik untuk digunakan untuk Touring jarak jauh atau bisa juga untuk Offroad kelas standard seperti apa berikut dibawah ini.👇


1. GENIO M.345




Pada nomor satu ada sepeda Genio dengan Type M.345, Sepeda yang terkesan memiliki punuk pada stang depannya ternyata dapat pula diandalkan untuk anda yang hobi touring jarak jauh atau bisa juga untuk lintas jalur-jalur pegunungan. Selain itu sepeda Genio ini juga bisa diandalkan untuk sekedar olahraga disekitar lingkungan komplek tempat anda tinggal. Untuk tampilannya tak usah diragukannya lagi, Karena bisa disetarakan dengan sepeda-sepeda Mtb kelas papan atas.

Dan untuk sepeda Genio type M.345 ini sayapun sudah pernah menguji cobanya dengan touring Jarkarta-Bogor ( PP ) Selain itu sayapun sempat melewati jalur-jalur extreem, Hal hasil sepeda Genio cukup bisa diandalkan meski agak sedikit berat pada jalan yang menanjak tinggi namun semuanya tetap bisa dilalui tanpa hambatan. Berikut sfesifikasi dibawah ini.

~ Fork (Garpu Depan) : Genio Components T100mm.

~ Shifter (Pengoper Gigi) : Thumbshifter 3 x 8 Speed.

~ Front Derailleur (Pemindah Gigi Depan) : 3 Speed.

~ Rear Derailleur (Pemindah Gigi Belakang) : 8 Speed Shimano Tourney TZ

~ Crankset (Poros Engkol) : 170mm 23/34/42T.

~ Bottom Bracket (As Engkol) : Square Tapered.

~ Cassette (Gigi Belakang) : 13-28T.

~ Chain (Rantai) & Pedal : PVC.

~ Front Brake (Rem Depan) : Mechanical Disc Brake Rotor 160mm.

~ Rear Brake (Rem Belakang) : Mechanical Disc Brake Rotor 160mm.

~ Handle Bar (Stang) : Steel 690mm.

~ Stem (Leher Stang) : Alloy 45mm.

~ Saddle (Sadel) : Genio, Lebar 140mm.

~ Seatpost (Tiang Sadel) : Steel 340 x 28.6mm.

~ Hub (As Roda) : 32H QR.

~ Rims (Velg) : Double Wall.

~ Tires (Ban) : 27.5 x 2.35.

~ Spokes (Jari-jari) : 32 Spokes.

~ Extra : Standar Samping & Berat Total : 17.30 Kg.


2. EVERGREEN 575




Dinomor kedua ada merek Evergreen bertype 575 Sepeda yang memiliki bobot agak bongsor ini boleh dikatakan tetap bisa diandalkan untuk sekelas Touring jarak jauh atau offroad kelas standard. Meski hanya memiliki 21 speed namun soal kecepatan Evergreen masih setara dengan Genio, Meski keduanya nampak berat jika jalan menanjak yang cukup berkelok dan tinggi. Namun semuanya tetap bisa dilalui meski secara perlahan. Bahkan untuk merk Evergreen saya sudah mencobanya 3 kali untuk kelas Touring Jakarta-Bogor ( PP ) Untuk Spesifikasinya 11,12 dengan Genio type M.345 berikut dibawah ini.

~ Fork (Garpu Depan) : Evergreen Hi-Ten Steel.

~ Shifter (Pengoper Gigi) : Thumbshifter 3 x 7 Speed.

~ Front Derailleur (Pemindah Gigi Depan) : 3 Speed.

~ Rear Derailleur (Pemindah Gigi Belakang) : 7 Speed Shimano Tourney TZ

~ Crankset (Poros Engkol) : 170mm 23/34/42T.

~ Bottom Bracket (As Engkol) : Square Tapered.

~ Cassette (Gigi Belakang) : 13-28T.

~ Chain (Rantai) & Pedal : PVC.

~ Front Brake (Rem Depan) : Mechanical Disc Brake Rotor 160mm.

~ Rear Brake (Rem Belakang) : Mechanical Disc Brake Rotor 160mm.

~ Handle Bar (Stang) : Steel 691mm.

~ Stem (Leher Stang) : Alloy 45mm.

~ Saddle (Sadel) : Evergreen, Lebar 145mm.

~ Seatpost (Tiang Sadel) : Steel 350 x 28.6mm.

~ Hub (As Roda) : 32H QR.

~ Rims (Velg) : Double Wall.

~ Tires (Ban) : 27.5 x 2.35.

~ Spokes (Jari-jari) : 32 Spokes.

~ Extra : Standar Samping & Berat Total : 19.2 Kg.

Demikianlah ulasan singkat tentang sepeda Mtb, Meski masih kelas standard namun kedua merk sepeda diatas sudah pernah saya uji coba. Sebenarnya banyak merk sepeda berharga murah dengan qualitas yang setara, Akan tetapi menurut penilaian saya untuk tampilan Evergreen 575 dan Genio M.435 lebih sangat menarik dimata saya.😊



~ THANK~YOU ~

Comments

  1. Dari segi tampilan sepertinya aku suka tampilan Evergreen, warnanya terlihat asik dan ban-nya manis 😅

    Kalau misal sejenis BMX atau sepeda2 kecil, bisa gak kang dipakai buat Touring jarak jauh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Vetuulll! Huu...Tampilannya juga terlihat kekar...Namun untuk jalan menurun dan menanjak, Serta berkelok-kelok Genio lebih nyaman karena bodinya yang berbatang miring menurun.😊


      Bisa Huuu...Cuma butuh waktu lebih panjang & mudah lelah kalau terus dipaksakan modelnya juga Single Crank ( tanpa Gear bersusun )

      Dan untuk Touring perkotaan BMX lebih unggul karena bisa dibuat atraksi macam2. & Biasanya anak BMX juga ahli dalam main Skatboard.😊😊

      Delete
  2. Kalo dari segi desain aku suka yang Evergreen karena lebih keren kang, kalo Genio entah kenapa sepertinya kurang bagus.

    Harga pasarannya berapa itu kang? Biarpun disebut dua jutaan tapi kurang pas. Misalnya 2,1 juta apa 2,999 juta.😁

    ReplyDelete
    Replies

    1. Iya betul kalau untuk tampilan toh memang Evergreen lebih keren....Tapi kalau untuk trek tanjakan atau turunan Genio lebih nyaman.😊😊


      Paling mahal 2,5 ....Paling murah 1,9 ....Beda tempat dan toko pasti beda juga duitnya.🤣🤣🤣🤣

      Delete
    2. Yang penting tongkrongan nya kang buat mejeng, soal fungsi mah nomor 16.🤣

      Delete
    3. 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

      Delete
  3. Dari fotonya yang Evergreen ukuran bannya kayak ukuran 20..hihihi

    Yang Evergreen cuma menang tongkrongan aja di tanjakan kalah sama Genio tapi kalau disuruh milih tetap saya pilih Evergreen..hihihi

    ReplyDelete
    Replies

    1. Nggak Huu...Lebih ukuran 27,5 karena bobotnya bongsor jadi terkesan kecil gambarnya yaa.😊😊

      Betul Huu selera memang beda2...Gue juga tetap pilih Evergreen.😁😁

      Delete
    2. Kalo template yang ini jika komentar hi-hi-hi pasti jadi emot hihihi.🤣

      Delete
    3. Tes lagi hihi hihi hihi hihi.😁

      Delete
    4. Kayaknya template yang ini sama kayak template yang blog sebelah mungkin yang ini kembarannya.. wkwkwk

      Semoga wkwkwk ngga berubah jadi emoticon.

      Delete
    5. Tul Huu templatenya kembar cuma beda sttiping aja..🤣🤣🤣

      Delete
  4. evergreen keren dong ya, tapi apapun merk dan bentuknya, yang penting nyaman dan kuat sih, takutnya yang make si Rey, sepedanya keok wakakakakak

    ReplyDelete
    Replies

    1. Waahh kalau mak Rey pantasnya SELI ( Sepeda Lipet ) biar bisa mejeng sana-sini dan nggak ribet.🤣🤣🤣

      Delete
  5. Aku lebih suka Evergreen, tampilannya kliatan lebih langsung 😄. Besi2 di Genio sepertinya lebih gede2 Yaa.

    Tapi kalo dipikir2, rasanya aku bisa pingsan duluan kalo touring Jakarta Bogor mas 🤣🤣🤣

    ReplyDelete
    Replies

    1. Sebenarnya untuk tampilan keduanya bagus...Cuma setiap orang pasti punya penilaian sendiri...Sayapun sama seperti mbak Fan sukanya dengan yang Evergreen.😊😊


      Haaahaaaa!!! 🤣🤣🤣🤣🤩 Tapi kalau sudah dipraktekkan saya yakin tidak mbak.😊😊😁

      Delete

Post a Comment

TERIMAH KASIH SUDAH MELUANGKAN WAKTUNYA KEBLOG YANG UHUUKK!! EEHEEEMMM!!


Popular posts from this blog

Cerpen : Cermin Kematian

~CERPEN : Cermin~Kematian~ Malam semakin larut Manda masih berdiri didepan cermin besar yang ada dikamarnya, dadanya berdesir, Manda takjub melihat wajahnya sendiri di cermin. Serupa benar dengan wajah seorang putri, katanya dalam hati. Ya, kau memang cantik, Manda. Wajahnya tersipu mendengar pujian itu. Pipinya merona. Merah muda. Ia tersihir oleh bayangannya sendiri. Bayangan ketika ia masih berada pada masa empat puluh tahun lalu. Wajahnya cerah, berseri-seri. Setengah terpana melihat kecantikannya sendiri. Rambutnya panjang, berwarna hitam kecokelatan, berkilat, bergelung seolah ombak. Dahinya licin. Matanya bulat, berbinar-binar. Hitam pekat seperti langit malam. Dikedip-kedipkannya matanya, hingga ia perhatikan bulu matanya yang tebal dan lentik. Tebal serupa alisnya yang melengkung menaungi sepasang matanya yang indah itu. Diturutkannya telunjuknya, dari hulu hingga muara alisnya. Cantik sekali dirimu, Manda membatin. Ya, kau memang cantik, Manda. Hidungnya,

Li-Fi Teknologi Pengganti WI-FI

Hallo sobat blogger gimana nih masih pada semangat ngeblog? Atau udah pada ogah-ogahan.😁😁😂 Karena adsense sepi, yaa apapun itu kita harus tetap bersyukur, meski adsense sepi masih banyak rezeki yang lainnya iyaa nggak.😊 Ok kita langsung saja ketopik pembahasan tentang teknologi Lifi yang katanya nantinya akan menggatikan Wifi, Dan Menurut rumor yang beredar Lifi lebih hebat dan cepat ketimbang Wifi. Seperti apa berikut penjelasannya dibawah ini.👇 Wi-Fi menjadi teknologi transfer data yang sudah familiar digunakan oleh banyak orang saat ini. Namun seiring dengan perkembangan teknologi yang berjalan begitu cepat, kehadiran Wi-Fi bakal tergeser oleh Li-Fi. Apa itu Li-Fi dan bagaimana cara kerjanya? Bagi sebagian orang mungkin masih asing dengan istilah Li-Fi. Li-Fi digadang-gadang sebagai teknologi baru jaringan nirkabel yang bakal menggantikan Wi-Fi. Teknologi ini kelebihan dan keunggulan dibandingkan dengan Wi-Fi sebagai media transfer data. Oleh karena itu, Anda pe

Telat Mencabut

Kesibukkan bekerja membuat Agus lupa akan kesehatan tubuhnya hingga akhirnya ia harus dilarikan kerumah sakit terdekat karena sakit. akibat kurang teratur makan. Tiga hari kemudian teman kerjanya yang bernama Khanif datang menjenguknya, dan kebetulan memang hari itu tepat waktunya untuk jam kunjungan membesuk pasien. "Sorry banget Gus baru hari ini gue bisa datang membesuk luh kerumah sakit"... Kata Khanif teman kerjanya. Berhubung Agus orangnya sabar dan pemaaf meski baru sembuh dari sakitnya ia mencoba tersenyum kepada Khanif... "Nggak masalah Nif, nggak usah dipikirin toh hari ini luh sudah bertemu gue". "Eehhhmm, anu Gus, gue juga minta maaf, karena membesuk luh nggak bisa membawa apa-apa, soalnya gue juga baru sembuh dari sakit gigi Gus". Agus kembali tersenyum... "Aah! luh nggak usah sungkan-sungkan Nif sama gue, luh datang gue juga udah senang". Suasana menjadi hening sejenak sampai akhirnya Khanif kembali berbicara