Dahulu era delapan puluhan sampai sembilan puluhan sepeda menjadi alat transportasi sehari-hari. Baik untuk bekerja atau untuk sekolah serta usaha lainya. Meski pada saat itu sepeda motor pun sudah banyak yang mempunyai, Seiring berjalannya waktu sepeda pun kian tersingkirkan dan banyak digantikan oleh sepeda motor meski masih ada yang menggunakannya namun tidak sebanyak dan sekompak dahulu.
Makanya tidak heran diera sekarang di negara kita indonesia sepeda lebih cendrung digunakan untuk sekedar bersantai dan jarak terdekat saja. Dan adanya juga yang dikhususkan untuk berolah-raga. Maka tak heran harga sepeda sekarang mempunyai harga yang hampir setara dengan sebuah sepeda motor. Meski ada juga harga sepeda yang umum dan relatif murah. Namun jika anda hobi dengan sepeda seperti saya tak heran bila siap untuk merogok kocek dalam-dalam demi sebuah sepeda yang fantastis dan bisa untuk di semua medan.
Nah bicara soal sepeda bagi anda yang masih atau hobi bersepeda pernahkah berharap negara kita ini kembali menjadi kota yang ramah akan bersepeda, Seperti disebuah kota Utrecht atau Amsterdam belanda. Karena di negara ini sebagai kota yang berjulukan ramah untuk pesepeda dunia. Mengapa demikian berikut ulasan dibawah ini tentang kota Utrecht yang berjulukan kota ramah pesepeda sedunia.
Makanya tidak heran diera sekarang di negara kita indonesia sepeda lebih cendrung digunakan untuk sekedar bersantai dan jarak terdekat saja. Dan adanya juga yang dikhususkan untuk berolah-raga. Maka tak heran harga sepeda sekarang mempunyai harga yang hampir setara dengan sebuah sepeda motor. Meski ada juga harga sepeda yang umum dan relatif murah. Namun jika anda hobi dengan sepeda seperti saya tak heran bila siap untuk merogok kocek dalam-dalam demi sebuah sepeda yang fantastis dan bisa untuk di semua medan.
Nah bicara soal sepeda bagi anda yang masih atau hobi bersepeda pernahkah berharap negara kita ini kembali menjadi kota yang ramah akan bersepeda, Seperti disebuah kota Utrecht atau Amsterdam belanda. Karena di negara ini sebagai kota yang berjulukan ramah untuk pesepeda dunia. Mengapa demikian berikut ulasan dibawah ini tentang kota Utrecht yang berjulukan kota ramah pesepeda sedunia.
Selama ini, orang menganggap Amsterdam sebagai kota yang paling ramah pesepeda di dunia. Namun berdasarkan hasil survei terbaru yang digelar sebuah perusahaan teknologi asuransi, Coya, di 90 negara, posisi tersebut justru ditempati kota tetangganya, yakni Utrecht.
Dilansir dari laman weforum.org, Selasa (11/6/2019), ada banyak alasan mengapa Utrecth layak dinobatkan sebagai no 1 kota paling ramah bagi pesepeda. Yang pertama adalah lebih dari setengah penduduk kota itu bersepeda sehari-hari. Dampaknya, tingkat kecelakaan di jalan raya rendah dan tingkat pencurian sepeda relatif rendah.
Otoritas telah mengubah kota tersebut menjadi surga bagi pesepeda, dengan berinvestasi pada infrastruktur yang mendorong penduduknya untuk bersepeda. Jalur pesepeda diatur cermat dengan menghubungkan jalur terbuka dan tertutup yang menghubungkan seluruh area kota.
Belum lagi ada jembatan khusus, putaran, hingga subway untuk pesepeda. Hasilnya, Utrecht memiliki jalur pesepeda terpanjang di dunia. Begitu pula dengan tempat parkirnya. Otoritas setempat menargetkan bisa mengakomodasi 33 ribu sepeda sebelum 2020.
Menyusul Utrecth, adalah Kota Munster di Jerman. Berikutnya, kota paling ramah pesepeda di dunia adalah Antwerp-Belgia, Copenhagen-Denmark, dan Amsterdam-Belanda. Satu-satunya negara di Asia yang menduduki sepuluh besar hanyalah Hangzhou, Tiongkok.
Dilansir dari laman weforum.org, Selasa (11/6/2019), ada banyak alasan mengapa Utrecth layak dinobatkan sebagai no 1 kota paling ramah bagi pesepeda. Yang pertama adalah lebih dari setengah penduduk kota itu bersepeda sehari-hari. Dampaknya, tingkat kecelakaan di jalan raya rendah dan tingkat pencurian sepeda relatif rendah.
Otoritas telah mengubah kota tersebut menjadi surga bagi pesepeda, dengan berinvestasi pada infrastruktur yang mendorong penduduknya untuk bersepeda. Jalur pesepeda diatur cermat dengan menghubungkan jalur terbuka dan tertutup yang menghubungkan seluruh area kota.
Belum lagi ada jembatan khusus, putaran, hingga subway untuk pesepeda. Hasilnya, Utrecht memiliki jalur pesepeda terpanjang di dunia. Begitu pula dengan tempat parkirnya. Otoritas setempat menargetkan bisa mengakomodasi 33 ribu sepeda sebelum 2020.
Menyusul Utrecth, adalah Kota Munster di Jerman. Berikutnya, kota paling ramah pesepeda di dunia adalah Antwerp-Belgia, Copenhagen-Denmark, dan Amsterdam-Belanda. Satu-satunya negara di Asia yang menduduki sepuluh besar hanyalah Hangzhou, Tiongkok.
Andrew Shaw, pendiri Coya, berpendapat, dengan posisi tiga besar ditempati negara Eropa Utara, hal itu merefleksikan bahwa bersepeda telah menjadi gaya hidup penduduk negara-negara itu. Ia juga meyakini investasi untuk infrastruktur pesepeda jelas berdampak positif bagi negara tersebut.
"Itu ...membuktikan bahwa investasi pemerintah dalam keamanan dan infrastruktur benar-benar terbayar," kata Shaw, dilansir laman cyclingweekly.com, Selasa (11/6/2019).
Sementara itu, Jakarta sebagai kota yang mewakili Indonesia hanya menempati posisi 85 dari 90 negara. Penilaian survei dilakukan berdasarkan tingkat penggunaan sepeda, cuaca, tingkat kecelakaan, tingkat pencurian, hingga tingkat keamanan.
"Itu ...membuktikan bahwa investasi pemerintah dalam keamanan dan infrastruktur benar-benar terbayar," kata Shaw, dilansir laman cyclingweekly.com, Selasa (11/6/2019).
Sementara itu, Jakarta sebagai kota yang mewakili Indonesia hanya menempati posisi 85 dari 90 negara. Penilaian survei dilakukan berdasarkan tingkat penggunaan sepeda, cuaca, tingkat kecelakaan, tingkat pencurian, hingga tingkat keamanan.
Sumber : Liputan6.com
Naaah .., Belanda dan Utrecth bisa diterapkan di kota-kota besar Indonesia, seperti Jakarta niih ...
ReplyDeletePernah baca di berita kalau polusi di Jakarta termasuk paling parah di dunia .., itu artinya Jakarta perlu diterapkan bersepeda
Betul sekali mas himawant.biar jakarta nggak sumpek dan pengab dengan polusi asap kendaraan..😄😄
DeleteWah, Jakarta cuma urutan ke 85, perlu dibenahi nih biar masuk 10 besar ya. Mungkin mulai dari adminnya, harus bersepeda dari Depok ke Jakarta tiap hari..😂
ReplyDeleteHaahaaa...Suueee!!...😂😂
DeleteDepok jakarta mah dekat kang sambil merem juga sampai...😄😄
Aku pernah Depok Sukabumi PP ngenjot sepeda.😄😄
Wah luar biasa, Depok Sukabumi pakai sepeda, pasti kesana mau genjot rongdo, uppsss...😂
DeleteWow ..
DeleteDari Depok ke Sukabumi .., naik sepeda ?.
Laah kan jauh banget kuy, maas ...
Nglewati Ciawi, terus nglewati Lido ... daaan itu masih jauh juga dari Lido ...
Laah, apa paha ngga jadi gede keker tiuuch .. ?
Wwwkkkk ..
Kalau konvoi nggak berasa mas..Dan juga bekal selalu ready.😄😄 baru2 mungkin agak tegang. Lama2 kalau udah sering juga malah santai..😄😄
Delete@Agus Warteg...Iyaalah sekalian ngerondo...Rondo sukanya kan sama pencinta alam dan komunitas sepeda..😂😂😂
DeleteBerarti mas her suruh naik sepeda saja kang, biar bisa dikerubuti rongdo terus....😂
DeleteSuruh ngenjot yaa jakarta - sukabumi..😂😂😂
DeleteAku dulu naik sepeda tasik bandung 😃 kompoy ngabisin 1 rantai dan pedal 😃
ReplyDeleteSebetul nya jakarta dan kota kota besar lain nya hrs ada jalur sepeda lebih banyak lagi
Betul mas Syopyan ....Aku juga kalau jalan jauh konvoi..😄😄
Deletekalo di indoonesia malah jarang pake sepeda kalo org di sini. ya, malah kebanyakan pake motor. he he. sampean suka bersepeda onthel mas satria?
ReplyDeleteBetul mas ben...Sepeda onthel..? Suka kalau jarak dekat...Jarak jauh belum sanggup..😱😱
DeleteMusti berguru dulu sama komunitas sepeda Onthel..😄😄😄
Semoga suatu saat nanti Jakarta bisa kayak Utrecht, meskipun sepertinya tidak mungkin ehehehe
ReplyDelete-Fajarwalker.com
Kayanya emang nggak mungkin mas.😄😄
DeleteKalau kota2 besar di indonesia bisa meniru Utrecht tingkat polusi akan menurun dan jadi nyaman buat warganya maupun turis yg datang
ReplyDeleteBetul banget mas Aris.😄😄
Deletetest
ReplyDeletemakasih kak informasinya...
ReplyDeletemampir ke blog ana juga yaa